Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (25/1). Rapat tersebut membahas berbagai agenda seperti Blok Mahakam, Blok Masela, PT Freeport Indonesia, Lapindo hingga fit & proper test anggota BPH Migas. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./aww/16.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mewacanakan akan membentuk Badan Usaha khusus Pertambangan. Melalui BUMN Khusus ini nantinya diharapkan semua perusahaan yang bergerak di sektor tambang akan saling bekerjasama.

“Ini baru kita wacanakan, sekali lagi baru sebatas wacana. Nanti kita akan usul dan meminta respon dari DPR secepatnya,” kata Sudirman Said di kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Rasuna Said, Jakarta, Jumat (19/2).

Sudirman mengungkapkan, rencana pembentukan Badan Usaha khusus Pertambangan tersebut memang masuk dalam naskah dan draft yang disusun oleh pihak Kementerian ESDM. Draft tersebut nantinya akan dibawa dan diserahkan ke pihak terkait termasuk DPR untuk dikaji.

“Seperti keberadaan SKK Migas, draftnya sudah kita siapkan,” ungkapnya.

Sudirman mengatakan, tugas BUMN khusus pertambangan ini akan mengelola konsesi pertambangan, bertransaksi dan berkontrak dengan para badan usaha. Ia berharap rencana pembentukan Badan Usaha khusus Pertambangan tersebut akan disetujui oleh DPR. Menurutnya, secara draft untuk pembentukan tersebut sudah disiapkan dengan matang. Sisa menunggu hasil pembahasan dan masukan dari DPR.

“Nantinya Badan Usaha ini akan berinteraksi langsung dengan perusahaan tambang. Misalnya Freeport nantinya akan langsung bekerjasama dengan BUMN khusus ini,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka