Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah bila partainya telah menentukan bakal calon kepala daerah yang diusung pada Pilkada DKI Jakarta pada 2017 nanti.

Hal itu menanggapi pernyataan bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang mengatakan bahwa Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah menentukan Sjafrie Sjamsoedin sebagai calon di Pilkada.

Menurut Dasco, hingga kini Gerindra masih melihat konstelasi politik yang ada.

“Itu nanti akan disampaikan Pak Prabowo kepada DPP, lalu diteruskan kepada DPD DKI, siapa yang akan diusung,” sebut Dasco saat dihubungi, Senin (23/5).

Dikatakan Dasco lagi, setidaknya saat ini ada tiga kandidat yang dianggap berpeluang untuk diusung Gerindra, yakni Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra dan Sjafrie Sjamsoedin. Di samping usulan lain yang diajukan DPD Gerindra DKI yang masih perlu mendapat supervisi dari DPP Gerindra.

Ia menambahkan, Gerindra masih mengkalkulasi kekuatan yang ada guna membangun koalisi dengan parpol lain. Sebab, sambung wakil ketua fraksi Gerindra di DPR RI itu, jumlah kursi Gerindra di DPRD DKI yang hanya 15 kursi, tak cukup untuk mengusung calon kepala sendiri.

Sehingga, kalkulasi tersebut harus dilakukan dengan mempertimbangkan apakah calon yang hendak diusung Gerindra disetujui oleh Parpol koalisi atau tidak.

“Karena kalkukali kita ini kan untuk menang. Sehingga sekarang ini masih cair,” pungkas dia.

Berbeda dengan Sufmi, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra lainnya, Arief Puyuono mengatakan partainya bakal mengusung mantan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin sebagai calon Gubernur dalam bursa pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 mendatang.

“Alasanya pengalaman Pak Syafrie dalam birokrasi dan di TNI yang melatar belakangi Gerindra akan mengusung Syafrie Syamsudin,” ujar  di Jakarta, Senin (23/5).

Arief menilai Jakarta membutuhkan sosok Syafrie untuk memimpin Ibukota. Karena menurutnya, kesopanan dan tata krama dalam berinteraksi dengan masyarakat dan bawahan sangatlah penting dalam memimpin Jakarta. Berbeda dengan Gubernur DKI saat ini, yakni Basuki Tjahaja Purnama yang terkesan arogan dan kasar.

“Nah semua itu ada di diri Syafrie, sebab Gerindra menilai Ahok tidak memiliki itu dalam kepemimpinan tersebut,” ungkap dia.

Arief menambahkan Jakarta butuh sosok baru yang lebih memprioritaskan masalah ibukota. Sebab, Gubernur periode sebelumnya pun tak bisa membuktikan janjinya.

“Ahok Janjinya bersama Jokowi untuk mengurangi kebanjiran dan kemacetan juga tidak terbukti, sekalipun itu tidak mudah untuk direalisasikan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan