Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia (Aktual/ist)

Jakarta, Aktual.com – Keberagaman adalah aset terbesar bangsa Indonesia. Dengan lautan, 17000 pulau, 300an kelompok etnis dan lebih dari 1300 suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Rote sampai Talaud.

Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, rakyat telah hidup dan berjuang bersama-sama menuju masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur selama 72 tahun. Atas dasar itulah, sejumlah penggerak ormas, parpol, serikat buruh, serta relawan akan menyelenggarakan aksi yang dinamakan #KitaIndonesia pada tanggal 4 Desember 2016.

“Suhu politik yang memanas belakangan ini adalah ujian kita sebagai sebuah bangsa,” ujar Panel Barus, salah satu penggerak #KitaIndonesia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/12).

Menurutnya, langkah Presiden Jokowi dalam berkomunikasi dan mengkonsolidasikan segenap komponen bangsa wajib didukung jika kita ingin Indonesia tetap bergerak maju.

Terlepas perbedaan agama, perbedaan pandangan politik yang kemarin ditajam-tajamkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, Presiden Jokowi menunjukkan kenegarawanannya dengan tetap menjunjung tinggi persatuan bangsa di atas berbagai kepentingan lainnya.

“Lihat saja langkah beliau pada aksi damai umat Islam hari ini (2 Desember). Inilah Presiden kita yang sangat dekat dengan rakyatnya,” kata Panel.

Kunci jawaban atas ujian tersebut, lanjut Panel, akan lebih cepat berhasil dan lulus jika masyarakat Indonesia tidak lagi diam dan abai. Masyarakat harus tunjukkan dukungannya dengan hadir pada acara #KitaIndonesia bertepatan dengan Car-Free Day dengan menggunakan kaos putih.

Kegiatan akan diisi dengan atraksi kebudayaan dari tari daerah, kegiatan anak muda, kesenian, Hadrah, Qasidah, Ogoh-ogoh raksasa dan musisi-musisi seperti Candil, Kikan, Slank dan lain-lain akan memeriahkan acara.

“Kami berharap, kontribusi kami sebagai para penggagas dan penggerak akan semakin mempererat persatuan Indonesia, menuju peradaban Indonesia yang menjadi inspirasi bangsa-bangsa lainnya di dunia,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan