Semarang, Aktual.com – Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi mengingatkan generasi muda, terutama pelajar bahwa untuk memenangi kompetisi dan meraih sukses tidak cukup mengandalkan kepintaran.
“Apakah kemudian yang bersekolah pendidikan formal dari taman kanak-kanak (TK), SD, SMP, SMA, sampai kuliah menjamin bisa mendapatkan pekerjaan yang baik? Belum tentu,” katanya di Semarang, Rabu (8/11).
Akan tetapi, kata dia, bukan berarti kemudian tidak perlu sekolah karena pendidikan formal penting sebagai salah satu cara untuk memenangi pertandingan atau kompetisi dalam meraih kesuksesan.
Hal itu diungkapkannya saat membuka pelatihan jurnalistik bertema “Menghalau Hoax, Menebar Kabar Benar” menyambut HUT Ke-80 Perum LKBN ANTARA di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 12 Semarang.
Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi mengatakan pertandingan sesungguhnya yang akan dihadapi para pelajar adalah ketika akan memasuki dunia kerja yang kompetisinya sekarang ini sedemikian sengit.
“Apa yang dibutuhkan perusahaan besar, instansi untuk mencari sumber daya manusia (SDM)? Pertama, ya, bagaimana secara akademiknya keren, nilainya bagus. Tetapi, harus punya keterampilan lain,” katanya.
Artinya, kata politikus PDI Perjuangan itu, para pelajar harus mulai menyiapkan bekal keterampilan tambahan sesuai bidang yang diminatinya, apalagi sampai meraih juara, seperti olahraga dan bahasa asing.
Ia mencontohkan rekrutmen perusahaan besar yang diikuti sampai 10 ribu pendaftar, sementara yang dibutuhkan hanya 100 orang, tentunya membuat persaingan menjadi sangat ketat untuk bisa lolos seleksi.
“Dari tes akademik, pasti. Harus bisa mengerjakan, nilainya bagus. Setelah itu, yang ditanyakan punya keterampilan apa? Yang bisa gitar langsung main gitar, yang bahasa Inggrisnya bagus langsung ngomong,” katanya.
Namun, kata dia, mereka yang tidak punya keterampilan tidak bisa menunjukkan apa-apa sehingga akan kalah bersaing dengan yang sudah memiliki bekal keterampilan sesuai dengan yang mereka tekuni.
Selain itu, Hendi juga memotivasi para pelajar agar mereka tidak mudah menyerah dan putus asa jika meraih kegagalan, seperti nilainya masih jelek karena masih banyak kesempatan untuk memperbaiki.
“Kalau temen-temen lainnya begitu pulang sekolah langsung main, cobalah untuk menambah jam belajar dengan mengikuti les, misalnya bahasa Inggris. Untuk menambah bekal menghadapi kompetisi,” nasihatnya.
Kepala SMAN 12 Semarang Kusno mengapresiasi kegiatan pelatihan jurnalistik yang diprakarsai Perum LKBN ANTARA Biro Jateng itu dengan sasaran pelajar agar mereka cerdas dalam menghadapi kemajuan teknologi informasi.
“Kebetulan, kami juga punya kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik bernama Kanopi dan ada majalahnya juga. Sangat positif sekali kegiatan ini bagi anak-anak untuk bekal mereka di bidang jurnalistik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah A Zaenal Muttaqin mengatakan pelatihan jurnalistik itu bakal digelar di tiga sekolah secara bergiliran yakni SMAN 12, SMAN 9, dan SMAN 10 Semarang.
“Ketiga sekolah itu memang berada di kawasan pinggiran Semarang. Selama ini, banyak kegiatan serupa yang terpusat di sekolah-sekolah tengah kota sehingga dipilihlah ketiga sekolah itu,” pungkasnya.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara