Jakarta, Aktual.com — Vice President PT RHB Securities Indonesia, Bernardus Sumaro melihat, seiring dengan rencana pemerintah untuk menurunkan suku bunga deposito, maka investor banyak yang mengincar obligasi karena menawarkan kupon yang menarik.

“Saya rasa, pasar obligasi masih bagus. Jadi peminatnya masih banyak. Apalagi trennya suku bunga deposito sedang turun. Dan kami lihat sejak Januari, pasar obligasi indikatornya positif,” tutur dia, di Jakarta, Rabu (30/3).

Dengan optimisme pasar itu, maka obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2016 yang diterbitkan PT Bank OCBC NISP Tbk dapat terserap pasar. Obligasi ini, kata dia, menargetkan dana Rp2 triliun yang terbagi dalam tiga seri dengan tingkat bunga tetap berkisar 7,5 persen-8,75 persen.

RHB Securities sendiri menjadi salah satu dari sekuritas penjamin emisi atas penerbutan obligasi ini. Selain RHB, ada PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT BCA Sekuritas.

Dia menegaskan, Obligasi Berkelanjutan II Tahap I 2016 ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan II Bank OCBC NISP yang ditargetkan bisa menghimpun dana Rp8 triliun.

Obligasi ini, kata dia, diterbitkan dalam tiga seri. Seri A bertenor 370 hari dengan kupon 7,5-8 persen per tahun, Seri B tenor dua tahun dengan indikasi bunga 8-8,5 persen dan Seri C bertenor tiga tahun dengan kupon 8,25-8,75 persen per tahun.

“Pencatatan di Bursa Efek Indonesia sendiri direncanakan pada 11 Mei 2016,” jelas Bernardus.

Dengan masih menariknya pasar obligasi ini, pihaknya pun menegaskan masih ada beberapa emiten yang tertarik untuk menerbitkan obligasi seperti OCBC NISP ini.

“Iya banyak emiten yang mengajukan ke kami (untuk penerbitan obligasi). Dan kami sebagai penjamin emisinya. Tapi belum bisa disebutkan sekarang, terlalu dini,” kata dia.

Di tempat yang sama, Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja menyebutkan, seluruh dana dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk pemberian kredit.

“Penerbitan obligasi berkelanjutan ini ditujukan untuk mendiversifikasi sumber pendanaan guna mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan,” jelas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka