Jakarta, Aktual.co — Pemesanan Sukuk Negara Ritel 2015 seri SR-007 atau “James Bond” yang dilakukan pada 20 Februari lalu nilainya saat ini mencapai Rp21,96 triliun. Angka tersebut merupakan sukuk negara ritel terbesar selama ini, selisihnya mencapai Rp2 triliun dari tahun 2013.
Direktur Jenderal Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Robert Pakpahan mengatakan wilayah DKI Jakarta tercatat yang paling banyak pembeliannya untuk sukuk ritel tersebut. Persentase wilayah DKI Jakarta mencapai 32,92 persen.
“Masih didominasi wilayah Barat Indonesia selain DKI Jakarta, tapi tentu cukup luas wilayahnya mencakup Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur,” ujar Robert di kantor Kemenkeu Jakarta, Senin (9/3).
Menurutnya, wilayah DKI Jakarta berdasarkan nilai nominal memiiiki andil yang besar, yaitu Rp8,54 triliun dari total Rp21,96 triliun.
“Dari nominal, itu (DKI Jakarta) yang paling besar diantara semuanya,” kata dia.
Sebelumnya, Direktur Pembiayaan Syariah Kemenkeu, Sumintodi mengatakan penerbitan Sukuk Negara Ritel seri “James Bond” tersebut bertujuan untuk pendanaan proyek APBN. Diantaranya untuk proyek financing kementerian-kementerian yang membutuhkan dana besar. Adapun kementerian yang mendapat dana tersebut antara lain, Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kementerian Agama (Kemenag)
“Proyek financing di-remark langsung oleh pemerintah dengan dana sekitar Rp7,1 triliun,” kata Sumintodi.
Untuk Kementerian PU, kata dia, akan dilakukan revitalisasi pembangunan dan perluasan di berbagai provinsi. Sedangkan untuk Kemenhub akan dilakukan proyek double track, kemudian revitalisasi bandara Kualanamu, Sumatera Utara, dan proyek-proyek pembangunan lainnya.
“Untuk Kemenag akan dialoasikan untuk revitalisasi asrama haji Kemenag di daerah-daerah seluruh Indonesia, revitalisasi perguruan tinggi islam di beberapa daerah, dan revitalisasi kantor urusan agama (KUA) di beberapa kota,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka