Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin menjawab pertanyaan wartawan usai mengunjungi Ponpes Buntet di Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (25/11). Dalam kunjungannya Wakapolri melakukan ziarah di komplek pemakaman Gajah Ngambung serta berdialog dengan para Kyai untuk menjaga keutuhan NKRI dan tidak terpancing isu yang berkaitan dengan SARA. ANTARA FOTO/Imi Al Ghozali/DA/pd/16.

Jakarta, Aktual.com – Wakapolri Komjen Syafruddin melakukan silaturahmi‎ dengan para ulama, kiyai serta santri di Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, Jumat (25/11).

Dalam kunjungannya, Syafrudin yang didampingi oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Bambang Waskito, Irjen Setya Winarso dan Brigjen Nandang, disambut hangat oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Adib Rafiudin.

Jenderal bintang tiga ini mengaku kagum atas anugerah yang dikaruniai Allah Swt untuk bangsa Indonesia, baik sisi kekayaan sumber alam maupun sumber manusia.

Menurut mantan Kalemdikpol ini, kesempurnaan yang diberikan Sang Pencipta ini harus dijaga bersama-sama

“Indonesia merupakan negara istimewa dengan segala sumber daya yang dimiliki saat ini,” kata Syafrudin dalam kesempatan itu.

“Selain memiliki komoditi yang banyak tapi juga sumber daya alam yang besar dan memiliki jumlah penduduk muslim terbesar,” sambung dia.

Maka dari itu, Syafrudin mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk bersama-sama menjaga anugerah yang dititipkan oleh Allah SWT, terutama kepada umat muslim karena sebagai penduduk terbesar.

“Mari kita jaga bersama, terutama bagi para kiai dan santri,” ujarnya.

Ia melihat belakangan negara ini sedang dilanda banyaknya konflik karena ada yang tidak senang dengan perkembangan yang maju dan pesat di Indonesia, baik sumber daya alam maupun lainnya.

“Kalau bahasa anak muda, ada yang jealous (iri) dengan Indonesia,” kata dia.

Karena itu, kata Syafrudin, konflik yang terjadi sekarang ini bukan didalangi aktor dari dalam negeri tapi dari luar yang iri terhadap kemajuan bangsa Indonesia.

Sehingga Syafrudin mengajak seluru rakyat Indonesia untuk sama-sama menjaga sumber daya alam yang ada. “Jangan sampai kita tercerai berai akibat masalah kecil,” tandasnya.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby