Jakarta, Aktual.com — Warga Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mengeluhkan pasokan air bersih dari PDAM setempat karena sejak kemarau panjang berdampak pada debit Sungai Ogan menyusut dan sumur galian kering.
Menurut Ny Riya (32) warga RS Sriwijaya, kondisi yang cukup parah terjadi di kawasan komplek perumahan dihuninya air bersih mulai langka karena kondisi air sumur mulai mengering.
Karena itu, kata dia, sejak sepekan terakhir warga terpaksa merogoh kocek untuk membeli air bersih karena sumur bor dan sumur galian yang selama ini diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagian mulai kering.
“Sejak sepekan ini untuk keperluan mandi, mencuci pakaian dan kebutuhan sehari-hari lainnya kami terpaksa membeli air seharga Rp60 ribu per tedmon isi 1.000 liter,” kata Riya, di Baturaja, Minggu (23/8).
Menurut dia, air tedmon itu biasanya dibeli tiga hari sekali, namun sejak musim kemarau kebutuhan meningkat hanya cukup untuk dua hari saja.
“Ya mau bagaimana lagi. Kalau tidak beli air, maka kami tak akan mandi,” katanya.
Hal senada dikatakan Herman (40) warga Air Gading Kecamatan Baturaja Barat bahwa pasokan air bersih dari PDAM yang biasanya mengalir dua hari sekali, ternyata sejak kemarau tidak ada sama sekali.
“Sejak beberapa pekan ini kami sekeluarga terpaksa mandi numpang ke rumah orang tua di daerah Kebun Jati dan Talang Jawa, sebab di sana pasokan air bersih dari PDAM masih lancar,” ungkapnya.
Debit air di Sungai Ogan saat ini sedang menurun drastis sejak musim kemarau melanda daerah itu.
Warga berharap ada perhatian dari pemerintah dengan memberikan bantuan air bersih gratis kepada warga yang membutuhkan, sehingga beban hidup masyarakat bisa sedikit lebih ringan.
Artikel ini ditulis oleh: