Wisatawan berjalan di jembatan sekitar hotel yang dibangun di pulau Cinta, Boalemo, Gorontalo, Sabtu (30/1). Pemprov Gorontalo mendorong Kabupaten Boalemo untuk fokus mengembangkan potensi wisata bahari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/16

Jakarta, Aktual.com — Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan untuk mengalahkan pariwisata Malaysia bukan hal yang main-main, tetapi memungkinkan menilik potensi Indonesia yang sangat besar.

“Ini direncanakan betul-betul, tidak main-main. Saya pimpin untuk hal ini,” kata Yahya di acara Musyawarah Daerah Asosiasi Travel (Asita) DKI Jakarta di area Hayam Wuruk, Jakarta, Kamis (18/2).

Salah satu upaya untuk meningkatkan pariwisata Indonesia yaitu dengan mengenali diri sendiri dengan segala kemampuan dan kelemahan. “Kenali dirimu untuk memenangi ‘peperangan’,” kata dia.

Upaya lainnya, kata dia, dengan melakukan promosi besar-besaran untuk tujuan wisata seperti di Lombok.

Menanggapi hal itu, Presiden Asita Nasional Asnawi Bahar meyakini pernyataan Menpar Arief bisa diwujudkan selama pemerintah konsisten dalam menggarap tujuan wisata Indonesia baik destinasi yang telah ada dan juga tempat wisata baru.

Indonesia, kata Asnawi, memiliki banyak kelebihan dibanding Malaysia seperti potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di sektor pariwisata.

Diakuinya, sejauh ini indonesia cukup terlambat dalam mengeksplorsi keunggulan destinasi pariwisata. Meski begitu, saat ini belum terlambat bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan.

“Keunggulan kita dibanding Malaysia itu lebih banyak. Misalnya bentang alam sumber daya lebih banyak, SDM kita itu lebih merata di banyak daerah sehingga mungkin agar keunggulan itu bisa mendorong tujuan mengalahkan Malaysia. Keunggulan itu agar bisa dimaksimalkan,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan