Jakarta, Aktual.com – Pengamat Kebijakan Publik Abdulrachim Kresno kembali menyeru masyarakat untuk menolak reklamasi dan meminta pemerintah untuk menghentikan proyek tersebut. Pasalnya, reklamasi teluk Utara Jakarta merupakan awal bencana karena terdapat 13 muara. Reklamasi akan menambah sedimentasi (penumpukan lumpur) dan akan menyebabkan banjir Jakarta lebih parah di Jakarta.
“Dosen ITB Ahli Kelautan DR Muslim Muin yang sudah mengerjakan berbagai proyek reklamasi dan juga punya data-data reklamasi di Belanda, Jepang, Rusia, Korea, Abu Dhabi dan lainnya. Beliau pendukung reklamasi tetapi menentang reklamasi di Teluk Jakarta karena merupakan muara dari 13 sungai,” kata Abdurachim dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (20/11).
Sebelumnya memang Muslim Muin telah meminta pemerintah mengkaji ulang dampak pulau reklamasi Teluk Jakarta yang sudah terlanjur dibangun, utamanya pada pulau D dan C. Dirinya menilai penghentian pengerjaan dua pulau itu untuk memudahkan menyiapkan penelitian mengenai mitigasi dampak pulau tersebut terhadap Teluk Jakarta.
“Stop saja dulu, apakah nanti baru dibongkar sedikit, atau tidak perlu dibongkar, atau bisa dipertahankan. Kalua tidak di stop, mitigasinya makin susah,” kata dia.
Muslim khawatir, dua pulau yang sudah kadung dibangun ini bisa menghambat aliran sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta. Bahkan dirinya sejak awal menentang proyek reklamasi teluk Jakarta tersebut. Logikanya, keberadaan pulau reklamasi itu yang memaksa pemerintah kelak harus membangun Giant Sea Wall.
“Akibat reklamasi itu kita bangun Giant Sea Wall. Pulau reklamasi itu akan menghambat sungai. Dia tidak menghambat aliran air dari alut, air sungainya akan terhambat,” ujar dia.
Lalu setelah terbagun Giant Sea Wall, hal ini akan memaksa pemerintah membangun pompa untuk memastikan debit aliran sungai yang bermuara ke teluk Jakarta. Dapat dipahami, imbas air yang terjebak di dalam tembok mengelilingi teluk Jakarta, bakal mengganggu operasioanal PLTU yang ada di teluk Jakarta.
Kemudian selain aspek banjir Jakarta, kehidupan sosial masyarakat sekirat pulu reklamasi juga terganggu, terutama para nelayan setempat.
(Reporter: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka