Jakarta, Aktual.com — Dewan Energi Nasional (DEN) kembali menegaskan bahwa sumber yang berasal dari bahan fosil dalam beberapa tahun medatang dipastikan akan habis, oleh karena itu Indonesia harus serius beralih ke Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Kebijakan pemerintah yang mencampur 20 persen CPO ke solar (biodiesel) bakal menjadi alternatif energi baru terbarukan menggantikan bahan bakar konvensional. Saya yakin biodiesel bisa menggantikan itu. Indonesia merupakan Arab Saudi untuk biodiesel dan bakal menjadi penghasil terbesar dunia ” kata anggota DEN, Achdiat Atmawinata di Jakarta, Rabu (11/5).

Lebih lanjut dia mengemukakan bahwa potensi CPO Indonesia sebanyak 200 juta hekatare (ha) dan saat ini baru dimanfaatkan sebanyak 11 juta ha. Menurutnya Potensi tersebut harusnya dimanfaatkan untuk mendorong penggunaan biodiesel pada masyarakat.

“Kita mulai dengan B20, teknologi baru dari sawit itu generasi kedua jadi etanol juga. Ini kita sangat berpotensi dan saat ini baru 11 juta hektar sudah ada di Indonesia,” imbuh dia.

Dia juga menegaskan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kandungan bahan bakar nabati (biodiesel) pada solar yang saat ini baru sebanyak 20 persen akan ditingkatkan menjadi 23 persen pada 2025 dan akan menjadi 31 persen pada 20150.

“Dalam RUEN targetnya pada 2025 sampai 23 persen dan 2050 harus 31 persen. Jika ini digenjot, Indonesia punya alternatif energi bahan bakar dan bisa menggantikan cadangan minyak yang dalam 12 hingga 13 tahun mendatang persediannya menipis,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan