Jakarta, aktual.com – Wakil Koordinator Bidang Kepartaian DPP Partai Golkar Darul Siska menanggapi aksi tak lazim yang dilakukan Ketum Golkar Airlangga Hartarto terkait sumpah dukungan pada Munas Golkar mendatang.
Darul melihat cara sumpah dibawah Al–Quran untuk mendukung Airlangga adalah sesuatu kepanikan. Pasalnya, pemilik suara Partai Golkar tidak lagi takut dipecat dan tidak bisa diiming–imingi dengan uang dan jabatan.
“Yang biasa adalah seseorang bersumpah dalam suatu jabatan tertentu untuk mengabdi kepada kepentingan orang banyak, bukannya orang banyak yang bersumpah untuk kepentingan seseorang,” kata Darul Siska kepada wartawan, Selasa (3/9).
Karenanya, Darul menilai langkah Airlangga tersebut aneh. Sebab, menurutnya, bersumpah dengan nama Allah di bawah kitab Suci Al–Quran di dalam Masjid untuk mencalonkan, mendukung dan memilih Airlangga sebagai Ketua Partai adalah sesuatu yang berlebihan.
Ia juga mengatakan, perlu dianalisa secara agama dan secara akal sehat apakah cara tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama, apalagi disertai kalimat bersedia dilaknat bila tidak menjalankan sumpah yang dimaksud.
“Kegiatan suatu organisasi tentu berlandaskan tata aturan yang dibuat atas dasar kesepakatan bersama. Kalau seorang Ketua Umum tidak lagi tunduk dan menjalankan aturan partai yang dibuat bersama, apakah layak untuk diikuti dan dipilih lagi?,” kata Darul.
Dalam ajaran agama Islam, lanjut Darul, manusia hanya diajarkan untuk tunduk, taat, dan patuh hanya kepada Allah, Rasul dan orang tua.
“Kepatuhan kepada orang tua pun hanya selama orang tua tersebut mengajak kepada kebenaran yang bersumber dari Al Quran dan hadist. Sedangkan bila orang tua menyimpang dari Ajaran Agama maka seorang anak tetap hormat kepada orangtua, tetapi tidak perlu taat dan patuh lagi,” urainya.
Diketahui, sebelumnya dalam sebuah video yang sedang viral, Ketua DPD Partai Golkar se–Jawa Barat diambil sumpah mendukung dan memilih Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar pada Munas Desember nanti.
Mereka disumpah dengan menggunakan Al–Quran. Pengucapan sumpah dipandu Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedy Mulyadi. Video pengambilan sumpah direkam salah seorang yang hadir.
Pengambilan sumpah dilakukan pada Sabtu, 31 Agutus 2019. Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik itu, pengambilan sumpah dilakukan dalam suatu rungan. Tampak seorang tokoh agama Islam mengangkat tinggi Al Quran pada posisi di atas kepala para pengucap sumpah.
“Saya bersedia mendapat konsekuensi apabila saya mengingkari, dan mengkhianati sumpah ini.
Saya bersedia menerima laknat atas pengkhianatan saya,” begitu antara lain bunyi sumpah yang diucapkan para ketua DPD Golkar mengulangi apa yang dieja Dedy Mulyadi.
Dalam video tersebut tampak Airlangga menyaksikan pengucapan sumpah tersebut. Beberapa elite DPP Partai Golkar kubu Airlangga juga terlihat hadir, diantaranya Melchias Markus Mekeng, Ketua Korbid Wilayah Timur.
Berikut bunyi sumpah yang dieja Dedy Mulyadi dan diucapkan ulang para pengurus DPD Golkar tersebut.
Bismillah
Demi Allah
Saya bersumpah
Saya akan mencalonkan
Mendukung
dan memilih
Bapak Insinyur Airlangga Hartanto Mda, Mdd
Sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar 2019–2024
Saya bersedia mendapat konsekuensi apabila saya mengingkari, dan mengkhianati sumpah ini.
Saya bersedia menerima laknat atas pengkhianatan saya.
Purwakarta, 31 Agustus 2019
Kami, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat.
Setelah pengucapan sumpah, para ketua DPD Golkar itu digiring Dedy Mulyadi ke sebuah meja untuk menandatangani pernyataan dukungan kepada Airlangga.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin