Banda Aceh, Aktual.com – Sebuah sumur bor di dekat rumah warga di Gampong (desa) Tanjong Meunye, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, menyemburkan lumpur dan pasir disertai bau gas dengan tinggi mencapai puluhan meter.

Muhammad (32), saksi mata, warga Gampong Tanjong Meunye, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Rabu (23/1), mengatakan, sumur tersebut menyemburkan material pada Rabu (23/1) sekitar pukul 08.00 WIB.

“Saat itu, saya sedang melintas. Lalu saya melihat sumur menyemburkan material mencapai puluhan meter. Awalnya mengeluarkan lumpur, setelahnya keluar pasir dan batu-batu kecil,” kata Muhammad.

Sumur tersebut masih dalam tahap pengemboran. Lokasinya berada di sebuah kebun cabai di dekat rumah warga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sejumlah warga yang tinggal di dekat sumur terpaksa mengungsi.

Warga berbondong-bondong menyaksikan peristiwa itu. Petugas juga sudah memasang garis polisi. Sejumlah mobil pemadam disiagakan di lokasi kejadian untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Sekitar pukul 12.30 WIB, lumpur itu hanya terlihat sesekali menyembur material dengan ketinggian satu hingga dua meter. Meski demikian, suara gemuruh seperti ombak masih begitu kentara terdengar di lokasi semburan.

Muhammad menyebutkan, sumur tersebut mulai dibor pada Selasa (22/1). Ketika dibor, tercium bau seperti minyak. Pengeboran dihentikan karena pekerja khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Saya juga memberitahukan ke warga yang rumahnya berdekatan dengan sumur tersebut agar tidak menyalakan api atau memasak di dapur. Ini untuk mengantisipasi kejadian tidak diinginkan,” katanya.

Aris Munandar alias Hakim, pemilik sumur , mengatakan, semburan lumpur terjadi saat tiga orang pekerja baru hendak melanjutkan pengeboran yang sehari sebelumnya dihentikan karena bau menyengat “Pekerja belum melanjutkan pengeboran mereka baru menurunkan pipa dari mobil. Tiba-tiba sumurnya menyemburkan lumpur. Akhirnya, pengeboran terpaksa dihentikan” kata Hakim.

Ia menyebutkan, pengeboran sumur baru sedalam tiga batang pipa dengan panjang lima meter per batang. Air sumur tersebut rencananya untuk menyiram tanaman cabai dan keperluan lain.

Hakim mengaku telah mengebor sumur di tiga titik lainnya di kebun tersebut. Namun, tidak menyemburkan lumpur dan material dalam tanah lainnya dan tidak mengeluarkan bau menyengat seperti minyak.

“Namun sumur-sumur tersebut tidak lagi berfungsi, sehingga kami mengebor sumur baru. Namun, baru tiga batang pipa, sumur menyemburkan lumpur,” kata Hakim.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin