Menteri Keuangan Sri Mulyani mempertanyakan efektivitas penggunaan anggaran dana desa oleh pemerintah daerah dan pejabat desa. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah bakal kembali merilis global bonds atau surat utang Negara berdenominasi dollar AS senilai US$ 4 miliar atau setara Rp54,2 triliun.

Angka ini menjadi angka yang terbesar pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Memang sebelumnya angka yang sama juga diterbitkan di era Presiden Susilo Yudhoyono (SBY) pada Januari 2014.

Dan juga baru tiga bulan Jokowi memerintah sudah merilis global bonds senilai yang sama, tapi nilai tukar rupiah saat itu masih Rp12 ribuan.

Namum anehnya, pemerintah malah bangga dan mengklaim arus kas (cashflow) keuangan negara tetap stabil oleh penerimaan utang itu bukan oleh penerimaan pajak.

“Saya senang. Tentu saja ini bisa membuat ‘cashflow’ kita terutama Januari bisa terjaga baik,” klaim Sri Mulyani usai menghadiri peringatan Hari Anti Korupsi Internasional di Kantor DJP, Jakarta, Rabu (6/12).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid