Lebih aneh lagi, penerbitan global bonds setinggi itu untuk kebutuhan pembiayaan tahun anggaran 2018 atau prefunding. Atau juga disebut sebagai utang untuk bayar yang jatuh tempo di 2018 nanti.
Global bonds sendiri diterbitkan pada minggu pertama Desember ini agar harapan pemerintah dana pasar tak tersedot keluar. Karena diperkirakan, sekitar pekan ketiga Desember nanti bamk sentral AS (The Fed) akan menaikan suku bunga The Fed fund rate.
“Jadi pemerintah juga memanfaatkan sentimen positif investor untuk melakukan prefunding agar ketersediaan anggaran pada awal 2018 nanti tetap terjamin,” kata dia.
‘Final orderbook’ juga mencapai lebih dari 120, 130, dan 150 investor untuk masing-masing tenor lima tahun, 10 tahun, dan 30 tahun untuk global bonds tersebut. Hal ini diklaim pemerintah menunjukkan permintaan yang beragam dari berbagai wilayah dan jenis investor itu.
“Ini menggambarkan APBN kita memiliki struktur yang kuat, sehingga mereka memiliki kepercayaan untuk bisa membeli ‘bond’ Indonesia dengan tingkat suku bunga yang sangat rendah rate-nya terhadap suku bunga AS,” klaim Sri Mulyani.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid