“Bawang putih lokal memang mahal, ini karena masih belum bisa dipanen. Sementara umbinya juga kecil-kecil karena pengaruh cuaca dan cocok tanam yang berbeda,” kata Koeswanto.

Dia menambahkan, untuk harga bawang putih dipastikan tidak ada kenaikan. Namun yang menjadi kendala untuk kalangan importir sekarang dikenai wajib tanam 5 persen, sehingga menambahkan biaya.

“Kondisi itu harus menjadi perhatian dari pemerintah supaya biasa menekan biaya importir bawang putih. Syukur-syukur bawang lokal ditingkatkan mutunya, agar kita tidak perlu import,” lanjutnya.

Untuk saat ini harga bawang putih pada pasar tradisional terbesar di Kota Surabaya itu dipatok sekitar Rp 20 ribu per kg. Harga tersebut sudah mengalami penurunan bilang dibanding sebelumnya yang mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kg.

(Ahmad H. Budiawan)

Artikel ini ditulis oleh: