Suporter Persebaya 1927 berunjuk rasa di komplek Graha Pena Surabaya, Jawa Timur, Minggu (30/8). Mereka menolak pemakaian nama Persebaya United dalam Piala Presiden dan mendesak pemerintah untuk menangkap serta mengadili mafia sepak bola di Indonesia. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Jakarta, Aktual.com – Tuan rumah Mitra Kukar gagal meraih poin di depan pendukungnya setelah takluk 2-3 dari Bhayangkara Surabaya United pada pertandingan Indonesia Soccer Championship 2016 di Stadion Aji Imbut Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu (17/7).

Gol dari tendangan salto pemain anyar Thiago Furtuoso pada menit akhir laga menjadi penentu kemenangan BSU, ketika kedua tim sempat berbagi skor 2-2.

Mitra Kukar sudah tertinggal dua gol pada awal babak pertama, melalui gol Rudi Widodo pada menit ke-6 dan Otavio Dutra menit ke-13. Kedua gol tercipta dari skema bola mati yang gagal diantisipasi lini pertahanan tuan rumah.

Tim berjuluk “Naga Mekes” mampu mengejar defisit dua gol pada babak kedua, masing-masing melalui sundulan Yogi Rahadian di menit ke-48 dan Michael Orah menit ke-64.

Dengan hasil ini, Mitra Kukar melorot ke peringkat 10 klasemen ISC dengan nilai 13, sementara BSU naik ke posisi lima dengan mengoleksi nilai 17.

“Kami bersyukur bisa meraih kemenangan di kandang Mitra Kukar, meski awalnya hanya menargetkan satu poin,” kata pelatih BSU Ibnu Grahan, usai pertandingan.

Menurut Ibnu, anak asuhnya mampu menguasai permainan pada awal babak pertama dan mencetak dua gol, karena pemain lawan terlambat panas.

“Dua gol balasan di babak kedua karena anak-anak banyak melakukan kesalahan sendiri,” tambah mantan pemain Persebaya Surabaya itu.

Pemain BSU Fandi Eko Utomo menambahkan timnya sangat beruntung bisa meraih hasil maksimal di Tenggarong, karena Mitra Kukar memberi perlawanan sengit pada babak kedua.

“Hari ini, mental dan keberuntungan berpihak pada kami,” ujarnya.

Sementara itu, pelatih Mitra Kukar Subangkit mengatakan dua gol dari BSU pada awal babak pertama disebabkan anak asuhnya terlalu leluasa memberi kesempatan pemain lawan memainkan bola.

Selain itu, absennya pemain bertahan Arthur Cunha akibat akumulasi kartu kuning juga cukup berpengaruh terhadap kekuatan lini belakang timnya dalam menghalau serangan BSU.

“Secara keseluruhan pertandingan berjalan bagus, tetapi ke depan kelemahan lini belakang harus segera dibenahi,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka