Vatikan, Aktual.com – Surat kabar Vatikan memuji film “Spotlight”, yang membawa pulang penghargaan Oscar untuk film terbaik tahun ini. Dan surat kabar itu menganggap film tersebut menyuarakan rasa sakit dari korban pelecehan seksual oleh badan kependetaan.

Film itu menceritakan bagaimana koran lokal Boston Globe menyingkap sebuah skandal besar, yaitu penganiayaan anak-anak di kota Keuskupan Agung.

Surat kabar Osservatore Romano mengatakan film tersebut tidak mengambil posisi sebagai musuh gereja.

Film tersebut memberikan “suara mengejutkan dan sakit mendalam dari yang setia menghadapi penemuan kenyataan mengerikan ini”, kata potongan opini oleh kolomnis Lucetta Scaraffia, dikutip dari Reuters, Selasa (1/3).

“Sekarang jelas bahwa dalam gereja, terlalu banyak yang khawatir tentang citra institusi dan bukan krisis dari tindakan,” tulisnya menambahkan.

Selama pidato penerimaan singkat, produser “Spotlight” Michael Sugar mengatakan, dia berharap gambaran suara para korban dapat “menjadi paduan suara yang akan beresonansi sepanjang jalan ke Vatikan” dan meminta Paus Fransiskus melindungi anak-anak.

Scaraffia menyebut komentar Sugar “positif”, menambahkan bahwa mereka menunjukkan masih ada iman dalam lembaga, mereka percaya pada Paus yang akan terus melakukan pembersihan yang dimulai oleh pendahulunya ketika dia masih kardinal.

Artikel kedua, sebuah berita dari rangkuman Oscar, mengatakan film tersebut memiliki “keberanian untuk mengungkap kasus yang harusnya dihukum tanpa keraguan”.

Sejak Boston Globe pada 2002 mengungkap bahwa pendeta kasar dipindah dari satu paroki ke paroki lainnya dibandingkan dipecat, skandal yang sama telah terjadi di seluruh dunia dan puluhan juta dolar telah dibayarkan sebagai kompensasi.

Penghargaan Oscar diberikan saat pejabat tertinggi Vatikan bersaksi tentang pelecehan oleh Gereja Katolik yang diajukan oleh Komisi Australia yang sedang menyelidiki pelecehan pada anak-anak di sana.

“Gereja telah membuat kesalahan yang besar sekali dan sekarang sedang dalam upaya perbaikan, namun gereja ada di banyak tempat, tentu ternasuk di Australia, telah mengotori berbagai hal, mengecewakan banyak orang,” kata Kardinal Australia George Pell via sambungan video dari Roma ke Sydney pada Minggu.

“Saya di sini bukan untuk membela yang tidak pantas dibela,” katanya menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara