Jakarta, Aktual.com — Bareskrim Polri akan terus mendalami dugaan korupsi pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api, di Gedebage, Bandung, Jawa Barat.
Mesk pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan stadion layak digunakan.

Namun, polisi masih mengusut dugaan pelanggaran dalam pembangunan stadion tersebut. Pasalnya, stadion yang belum lama rampung digarap terjadi kerusakan di non-struktur utama stadion.

Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Brigjen Pol Ahmad Wiyagus mengaku pihaknya sudah menerima adanya surat tersebut. Namun yang jelas, dengan adanya surat itu tidak mempengaruhi kelanjutan proses ‎yang tengah ditangani tim penyidik.

“Kami sudah terima surat itu, ya tidak papa. Tapi proses hukum tetap berjalan terus. Kami masih tunggu nilai kerugian negara,” ujar Wiyagus, Kamis (26/11).

Ia bahkan menargetkan akhir tahun 2015 ini tahap satu ketujuh tersangka dalam kasus ini akan rampung. Termasuk kasus ini juga dipastikan akan maju sidang serta tidak ada penghentian kasus (SP3). “Semua ada mekanismenya, tidak serta merta,” tegasnya.

Untuk diketahui, berbekal surat dari Kementerian PU itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan ‎berniat melakukan konsultasi dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan untuk memperbaiki stadion karena akan digunakan untuk pembukaan PON XIX 2016.

Namun akhirnya pihak Pemerintah Jawa Barat sudah menyatakan pembukaan dan penutupan ceremony PON XIX 2015 tidak dilakukan di Stadion Gedebage, melainkan di Stadion Si Jalak Harupat (SJH).

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menuturkan penetapan SJH sebagai venue pembukaan dan penutupan PON 2016 dilakukan untuk menghormati proses hukum yang sedang berlangsung terkait Stadion GBLA. Menurutnya, penetapan ini telah dimusyawarahkan oleh Pengurus Besar (PB) PON XIX Jabar 2016.

“Seperti diketahui masih ada permasalahan hukum disana (Gbla) dan kita menghormati proses hukum itu. Maka ditetapkan bahwa opening dan closing ceremony dilakukan di Si Jalak Harupat. Masih di Bandung, tapi dipindahkan dari Kota Bandung ke Kabupaten Bandung,” kata Demiz sapaan akrab Deddy Mizwar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby