Jakarta, 4 Desember 2016
Kepada Yth
Presiden Republik Indonesia
Joko Widodo
Perihal : Undangan Dialog antara Presiden Jokowi dengan para tokoh Nasional dan Aktifis Pergerakan
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan informasi-informasi yang beredar di sosial media terkait dengan latar belakang Presiden Joko Widodo dan kebijakan-kebijakan Presiden Joko Widodo yang telah meresahkan masyarakat Indonesia khususnya dari kalangan para tokoh nasional maupun para aktivis pergerakan.
Sesuai dengan semangat Pancasila sila ke 4 Musyawarah untuk Mufakat, maka kami meminta Presiden Joko Widodo agar bersedia membuka ruang dialog dengan para tokoh nasional dan para aktifis pergerakan guna memberikan penjelasan terkait isu isu yang berkembang saat ini.
Menurut pandangan kami, ruang dialog ini sangat penting sebab bisa saja informasi-informasi tersebar luas di masyarakat sengaja dibuat oleh pihak-pihak yang ingin mengadu domba atau memecah belah dan merusak hubungan baik antara Presiden dengan para tokoh nasional dan para aktivis pergerakan.
Apalagi baru-baru ini Polri telah berbuat kasar terhadap para tokoh dan para aktifis pergerakan dimana tidak sesuai dengan budaya indonesia yaitu menangkap 11 orang para tokoh dan para aktifis pergerakan karena dianggap melakukan kegiatan makar.
Padahal sepengetahuan kami orang-orang tersebut adalah para patriot bangsa yang sangat cinta terhadap NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kami khawatir ada informasi sesat sengaja disebar luaskan di sosial media untuk mempengaruhi persepsi para tokoh dan aktifis pergerakan dan informasi sesat yang beredar dilingkaran istana yang mempengaruhi persepsi Presiden Joko Widodo sehingga masing-masing pihak salah dalam mengambil kesimpulan dan salah dalam mengambil keputusan.
Adapun isu-isu yang beredar luas di sosial media di antaranya sebagai berikut:
1. Informasi di sosial media yang mengatakan keterlibatan RRC dalam proses pemenangan Ahok di Pilkada 2017.
2. Informasi di sosial media yang mengatakan bahwa Jokowi tidak bisa tegas menghentikan reklamasi dan juga tidak tegas terhadap kasus kasus yang menimpa Ahok dikarenakan Jokowi telah menerima uang dari Para pengembang reklamasi terkait Pilpres 2014.
3. Informasi di sosial media yang mengatakan keterlibatan Jokowi dalam kasus korupsi Sumber Waras maupun Transjakarta
4. Informasi di sosial media yang mengatakan diijinkan nya orang asing memiliki tempat tinggal di Indonesia. Dan rencana memperbolehkan turis asing untuk memiliki tempat tinggal dan memperoleh fasilitas KPR di Indonesia dimana gagasan ini didorong oleh Real Estate Indonesia atau REI.
5. Informasi di sosial media terkait kebijakan pemerintah yang menghilangkan kewajiban Visa untuk 169 negara termasuk negara China dan kemudian mengundang 10 juta turis asal China Bagaimana negara mengontrol kedatangan warga negara China sebanyak itu
6. Informasi di sosial media terkait rencana pemerintah membuat aplikasi yang memudahkan warga negara asing memperoleh kewarganegaraan Indonesia
7. Informasi di sosial media terkait security atas e-ktp dimana chip e-ktp tersebut di impor dari China.
8. Informasi di sosial media yang membangun persepsi masyarakat bahwa Jokowi memberikan kemudahan dan keuntungan yang lebih besar kepada negara RRC dalam kerjasamanya dengan Indonesia, seperti halnya bunga pinjaman yang tinggi, kewajiban kontraktor berasal dari Cina, material berasal dari Cina dan tenaga kerja berasal dari Cina.
9. Dan lain-lain yang nantinya akan disampaikan dalam ruang dialog.
Untuk waktu dan tempat akan di koordinasikan lebih lanjut.
Demikianlah surat terbuka ini kami buat semoga Presiden Joko Widodo bisa secepatnya memberikan waktu untuk berdialog dengan para tokoh dan para aktivis pergerakan guna menciptakan stabilitas nasional dan bersama-sama membangun bangsa dan negara yang sesuai dengan tujuan Proklamasi kemerdekaan 1945 yaitu menuju masyarakat yang adil dan makmur yang merata dan bermartabat.
Demikian kami sampaikan atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Salam Hormat
Bastian P Simanjuntak
Presiden Gerakan Pribumi Indonesia
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid