SURAT TERBUKA
Kepada Yth;
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Bapak Dr. H. Ade Komarudin, MH
Di-
Jakarta
Salam hormat,
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam sejahtera kami sampaikan kepada Bapak Ketua DPR RI H. Ade Komarudin semoga Allah SWT memberikan RAHMAT dan KEMULIAAN tak terhingga.
Bapak Ketua DPR yang kami cintai, dalam kesempatan ini izinkan kami menyampaikan beberapa hal menyangkut pandangan kami terhadap Dewan Perwakilan Rakyat dibawah kepemimpinan Bapak.
Pertama, sebagai perwakilan mahasiswa kami menilai masa 3 bulan kepemimpinan Bapak belum menghasilkan hal-hal yang substantif. Terkait dengan adanya isu Gratifikasi Pesawat Jet yang sempat ramai di media, sejauh ini kami belum mendengar klarifikasi langsung dari Bapak terkait hal tersebut, benar bahwa ada pernyataan yang disampaikan oleh Bambang Soesatyo kalau pesawat jet tersebut merupakan milik pribadi, tetapi publik sampai sejauh ini tak mendengar langsung respons Bapak terkait hal itu.
Bagi kami, seorang Pimpinan Lembaga Tinggi Negara harus menjadi cermin keteladanan. Mungkin menurut Bapak isu tersebut hanyalah angin lalu dan ibarat anjing mengonggong kafilah pun berlalu, tetapi bagi kami sebagai kaum muda, sekecil apapun isu tersebut, sangat berpengaruh bagi Parlemen karena Bapak adalah simbol kepemimpinan Parlemen.
Kedua, terkait dengan pemberitaan media beberapa waktu lalu, Bapak menyatakan bahwa telah 15 tahun belum melaporkan atau boleh dibilang memperbarui laporan harta kekayaan ke KPK. Dan mengejutkan bagi kami ketika KPK menyatakan bahwa masih ada setidaknya 203 anggota DPR yang belum melaporkan kekayaan. Dan Bapak telah berhasil menunjukkan diri kepada publik bahwa sebagai Ketua DPR, Bapak juga belum lapor ke KPK sehingga akan kompak dengan anggota yang lain. Sebagai seorang politisi, kami akui kalau Bapak termasuk moncer. Namun sangat disayangkan bagi kami, kewajiban yang melekat pada diri Bapak sebagai pejabat negara seperti tertuang dalam UU N0. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas KKN sepertinya tak pernah dijadikan sebagai acuan dalam karir Bapak di Gedung Wakil Rakyat yang sama-sama kita cintai.
Atas nama kesibukan, Bapak telah menunda kewajiban yang pada akhirnya ikut mencoreng wajah Parlemen. Sekali lagi Bapak Ketua DPR yang kami hormati memberikan potret sulitnya mencari pemimpin teladan di Republik ini. Jika sudi, kami bersedia membantu tugas Bapak atau meringankan tugas ini dengan membantu membuatkan daftar harta kekayaan yang Bapak miliki hingga tahun 2016. Kami yakin, jika kami terlibat dalam menyiapkan laporan harta kekayaan, maka kurang dari seminggu urusan akan beres dan laporan akan diterima KPK.
Ketiga, selama 3 bulan Bapak menjabat sebagai Ketua DPR, belum terlihat kerja nyata. Bahkan, muncul beberapa perkara seperti ditangkapnya seorang anggota DPR ber-inisial IH tengah konsumsi narkoba di Komplek KOSTRAD Jakarta Selatan yang kemudian kasus ini menghilang. Selain itu ada perkara yang menimpa anggota DPR khususnya Komisi V yang 2 orang anggota DPR diantaranya sudah berstatus tersangka terkait proyek di salah satu Kementerian. Inipun berlangsung saat Bapak menjabat. Selain itu, kinerja DPR RI sejauh ini belum menunjukkan perbaikan berarti, bahkan dugaan kami, DPR hanya akan fokus memikirkan untuk merevisi UU tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Program legislasi nasional yang terkait dengan kepentingan rakyat banyak belum banyak disentuh. Catatan kami, dari 40 rancangan undang-undang yang masuk Program legislasi nasional tahun 2016, baru 3 yang disahkan menjadi UU. Padahal, jika dihitung berdasarkan waktu selama 12 bulan, idealnya setiap bulan ada 3 RUU yang dapat disahkan agar pada masa akhir tahun, target penyelesaian Prolegnas dapat tercapai.
Untuk itu, kami berharap selaku Ketua DPR Bapak harus fokus, karena tak ada kesempatan yang datang dua kali. Jika saat ini Bapak terlalu sibuk keliling daerah maka saatnya menggenjot kerja wakil rakyat. Ingat, bahwa fasilitas yang dimiliki anggota DPR dari sisi anggaran sudah cukup baik, dan catatan kami setahun ada 3 kali masa reses anggota DPR untuk dapat turun ke Dapil. Itu sudah menjadi berkah luar biasa, namun jika tak diikuti dengan kerja-kerja produktif, maka sama saja bohong. Dan kami belum melihat budaya kerja DPR meningkat sejak Bapak menjabat , justru sebaliknya. Sehingga kami sebagai perwakilan mahasiswa merasa perlu mengingatkan kembali amanat Bapak sebagai Ketua DPR yang punya tanggungjawab besar. Bapak adalah simbol kepemimpinan lembaga tinggi negara, dan saat ini, telah ada tanda-tanda keburukan yang akan Bapak wariskan bagi DPR, jadi sebelum terlambat, ingatlah bahwa ada tugas mulia yang Bapak emban.
Jakarta, 17 Maret 2016
FORUM MAHASISWA INDONESIA
Ahmad Fadilah
Koordinator
Artikel ini ditulis oleh: