Jakarta, Aktual.com – Presidium Solidaritas Untuk Pergerakan Aktifis Indonesia (Suropati) menilai, PT Freeport adalah VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) masa kini, yang digerakkan oleh Amerika Serikat.
“Freeport merupakan wajah baru VOC masa kini. VOC dulu (Belanda) menjajah kita sebelum masa Kemerdekaan. Saat ini Freeport yang menjajah kita dengan mengeruk tambang emas kekayaan alam negara kita,” ucap koordinator Suropati Aditya Iskandar, dalam orasinya di depan kantor Pusat PT Freeport Indonesia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/12).
Aditya memaparkan sejarah penjajahan di Tanah Air, ketika Belanda mendirikan perusahaan dagangnya (VOC) di Indonesia, yang menjarah hampir seluruh kekayaan alam Indonesia berupa rempah-rempah.
Namun, menurut Aditya, penjarahan kekayaan alam Indonesia, kembali terjadi oleh perusahaan Amerika Serikat, yang bernama PT Freeport McMoran, yang menjarah kekayaan alam nasional berupa emas, tembaga dan lperak, untuk kekayaan masyarakat Amerika. Dan Indonesia, tidak bisa mengontrol hal itu.
“Setelah Indonesia merdeka, apakah bentuk penjajahan terhadap sumber daya alam dan kedaulatan bangsa Indonesia sudah berakhir? Tidak. Neo kolonialisme tetap menguasai sumber daya alam Indonesia,” imbuhnya.
Dengan mengutip Pidato Bung Karno dalam Konfrensi Asia Afrika (KAA), Aditya kembali mengingatkan kalau bangsa ini memang belum lepas dari penjajahan. “Bahwa penjajahan hanya berubah bentuknya menjadi lebih halus dan lebih modern.”
“Bung Karno pernah berkata kalau kolonialisme belum mati dan koloniasme hanya berbentuk seperti penjajahan dengan cara-cara yang lama. Kini, kolonialisme berganti baju dan caranya lebih modern,” pungkas Aditya.
Artikel ini ditulis oleh: