Jakarta, Aktual.com – Spekulasi Pernyataan Keadaan Darurat di Malaysia menuai berbagai reaksi di kalangan masyarakat terkait rumor perintah tersebut yang diduga diajukan Kabinet dalam rapat khusus Jumat pekan lalu.

Dikutip dari Astroawani.com, Minggu (25/10), hasil survei Institut Darul Ehsan (IDE) menemukan bahwa sebanyak 77,39 persen atau 39.587 responden menolak keadaan darurat tersebut, dan hal ini sejalan dengan keprihatinan para pengamat politik.

Selain itu, survei IDE juga menemukan bahwa pilihan terbaik rakyat Malaysia saat ini adalah menunjuk kepada Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) sekaligus Ketua Oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri.

“Sebanyak 49,80 persen (25.469) responden menyatakan mendukung Anwar menjadi Perdana Menteri sedangkan 32,49 persen (16.617 responden) menginginkan Tan Sri Muhyiddin Yassin tetap sebagai Perdana Menteri, ”kata lembaga think tank itu dalam keterangannya.

Hasil Survei Institut Darul Ehsan (IDE) Malaysia
Hasil Survei Institut Darul Ehsan (IDE) Malaysia

Temuan itu didapat melalui polling bertajuk ‘Rakyat Malaysia Bersuara’ yang dilakukan IDE secara elektronik mulai pukul 16.00 pada 24 Oktober 2020 hingga pukul 12 malam kemarin. Survei dilakukan melalui media distribusi WhatsApp, Twitter, Facebook, email, website dan Telegram yang terkoneksi dengan IDE E-Survey System.

Berdasarkan analisis, IDE menemukan bahwa mayoritas yang mendukung pencanangan darurat adalah mereka yang juga cenderung mendukung Muhyiddin tetap menjadi Perdana Menteri. Sementara yang menolak, mayoritas cenderung memilih Anwar Ibrahim.

“Namun demikian, mereka yang menolak keadaan darurat lebih cenderung memilih Anwar sebagai Perdana Menteri,” kata pernyataan itu.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi