Menteri Pertahanan sekaligus bakal calon presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) 2023 di Balairung Universitas Jambi, Jambi, Rabu (26/7/2023). Rakernas yang berlangsung 25-27 Juli dengan tema Membangun Desa Menjaga Desa tersebut mengundang tiga bakal calon presiden masing-masing Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/nym.

Jakarta, Aktual.com – Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny J.A. merilis hasil survei terbaru yang mengungkap persaingan sengit antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam preferensi bakal calon presiden (capres) di kalangan pemilih dari ormas Islam, khususnya Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

“Di NU, Prabowo bersaing ketat dengan Ganjar, unggul sangat tipis, sedangkan di Muhammadiyah, Anies unggul.” kata Peneliti LSI Ardian Sopa di Kantor LSI Denny J.A., Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (19/9).

Menurut survei tersebut, sebanyak 36,2 persen pemilih NU memilih Prabowo, 35,5 persen memilih Ganjar, dan 17,9 persen memilih Anies. Sementara itu, dalam pemilih Muhammadiyah, 20,8 persen memilih Prabowo, 33 persen memilih Ganjar, dan 45,2 persen memilih Anies.

Survei ini juga mengungkapkan bahwa tingkat pengenalan tokoh-tokoh tersebut di kalangan pemilih ormas tersebut cukup tinggi.

“Sebanyak 98 persen dari responden warga NU mengaku mengenal sosok Prabowo Subianto, 85,9 persen responden NU mengenal Ganjar Pranowo, dan 87,4 persen mengenal Anies Baswedan.” kata Ardian.

Selain NU dan Muhammadiyah, survei juga mencakup pemilih dari ormas Islam lain dan non-ormas. Hasilnya menunjukkan bahwa Prabowo memperoleh dukungan dengan tingkat tertinggi, yaitu 29,8 persen, sementara Ganjar mendapatkan 14,5 persen, dan Anies 19,9 persen dari pemilih ormas Islam lain.

Hasil survei dari pemilih non-ormas menunjukkan bahwa Prabowo tetap memimpin dengan persentase tertinggi, yaitu 43,1 persen, diikuti oleh Ganjar dengan 35,8 persen, dan Anies dengan 18,2 persen.

Survei ini dilakukan pada tanggal 1-8 Agustus 2023 terhadap 1.200 responden dengan metode multistage random sampling yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,9 persen.

Ardian menekankan pentingnya survei ini karena lebih dari 60 persen Muslim di Indonesia merupakan bagian dari dua organisasi Islam terbesar, NU dan Muhammadiyah, namun persepsi politik mereka belum sepenuhnya tergambarkan dengan baik.

(Abdul Jalil)