Jakarta, Aktual.com – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyampaikan hasil survei terbaru bahwa Elektabilitas Ahok terus merosot setelah ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama oleh Bareskrim Polri.
“Setelah Ahok menjadi tersangka, dukungan untuk Ahok hanya di angka 10,6%. Ada 40% dari 24,6 persen pendukung bertahan mendukung Ahok-Djarot (10,6% dari 24,6%). Tetapi jumlah yang lebih besar 60% pendukung lama meninggalkan Ahok (14% dari 24,6%),” kata Pimipinan LSI, Denny JA, Jumat (18/11).
Di bulan ini, sebelum tersangka, kata Denny JA di November 2016, Elektabilitas Ahok sudah di bawah 30%, yaitu diangka 24,6 %. Elektabilitas Ahok turun 6,8 % dari survei yang sama di bulan Oktober 2016 (31.4%). Turun 24,5% jika dibanding survei Juli 2016 (49,1%). Dan elektabilitas Ahok turun 34,7% jika dibanding survei Maret 2016 (59,3%).
“Kasus dugaan penistaan agama (Kasus Al Maidah) adalah salah satu faktor utama turunnya suara Ahok di November 2016,” jelasnya.
Survei dilakukan pada tanggal 31 Oktober- 5 November 2016 di Jakarta. Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 440 responden. Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of Error survei ini plus minus 4.8%. Survei ini dibiayai dengan dana sendiri, dan dilengkapi pula dengan kualitatif riset (FDG/focus group discussion, media analisis, dan indepth interview).
Saat survei dilakukan memang Ahok belum menyandang status tersangka, namun responden telah ditanya perihal dukungan bila Ahok menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama. Hasilnya adalah terjadi penurunan dukungan yang signifikan terhadap Ahok-Djarot.
Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan