Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta 2017. (ilustrasi/aktual.com - foto/antara)
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta 2017. (ilustrasi/aktual.com - foto/antara)

Jakarta, Aktual.com – Hasil survei dari “Indocon Research Consulting” menunjukkan bahwa pemilih pada Pilkada DKI Jakarta 15 Februari mendatang, telah mantap atas pilihannya terhadap tiga pasangan calon yang bersaing.

Direktur Eksekutif “Indocon Research Consulting” Fajar Nursahid dalam hasil survei yang diterima di Jakarta, Senin (14/11), menyebutkan sebagian besar masyarakat pemilih mantap dengan pilihan politiknya.

“Namun sekitar 26 persen masih membuka diri untuk berubah pilihannya. Ceruk ini relatif signifikan untuk direbut para pasangan kandidat dalam masa kampanye guna meraih simpati,” katanya.

Pengumpulan data dalam survei itu dilakukan pada 18-30 Oktober lalu terhadap responden di 60 kelurahan di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan jumlah responden 575 orang usia dewasa (minimal 17 tahun/sudah menikah) atau 95 persen dari 600 responden yang direncanakan, dengan sebaran 28,2 persen di Jaktim, 22,6 persen di Jaksel, 22,4 persen di Jakbar, 15,3 persen di Jakut, 9,2 peprsen di Jakpus, dan 1,7 persen di Kepulauan Seribu.

Lembaga survei itu menggunakan data dari Kementerian Dalam Negeri tentang jumlah pemilih di DKI Jakarta yang terdapat pada DP4 (Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu) yakni sebanyak 7.439.149 orang.

Sementara itu KPU DKI Jakarta pada 2 November lalu mengumumkan jumlah pemilih untuk Pilkada 2017 yang telah masuk dalam DPS (Daftar Pemilih Sementara) sebanyak 7.132.856 orang.

Berdasarkan survei Indocon, sebanyak 36,3 persen responden sangat kecil atau tidak mungkin berubah dalam pilihannya, 23,8 persen responden kecil kemungkinan berubah, 15,8 persen responden cukup besar kemungkinan berubah, 11 persen responden sangat besar kemungkinan berubah, dan 13 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.

Menurut Fajar Nursahid, kemantapan pilihan dinyatakan oleh mayoritas pendukung masing-masing pasangan calon, meskipun ada juga sekitar 20-30 persen yang masih membuka diri untuk berubah di antara pendukung masing-masing.

Terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, 43,4 persen responden sangat kecil atau tidak mungkin berubah pilihannya, 32,2 persen responden kecil kemungkinan berubah, 14,5 persen cukup besar kemungkinan berubah, dan 7,2 persen sangat besar kemungkinan berubah pilihannya.

Terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, 42,8 persen responden sangat kecil atau tidak mungkin berubah pilihannya, 22,5 persen responden kecil kemungkinan berubah, 13,3 persen cukup besar kemungkinan berubah, dan 17,9 persen sangat besar kemungkinan berubah pilihannya.

Sementara terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, 40,3 persen responden sangat kecil atau tidak mungkin berubah pilihannya, 28,2 persen responden kecil kemungkinan berubah, 25,8 persen cukup besar kemungkinan berubah, dan 5,6 persen sangat besar kemungkinan berubah pilihannya.

Hasil survei itu juga menunjukkan bahwa Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran karena tidak ada salah satu dari tiga pasangan calon yang meraih 50 persen plus satu suara dalam pencoblosan kertas suara pada 15 Februari 2017.(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid