Jakarta, Aktual.co —Tak puas dengan kinerja pemerintahan Joko Widodo, sebagian besar publik setuju dilakukan reshuffle.
Survei Poltracking Indonesia, didapat ada 41,8 persen publik yang setuju dilakukan reshuffle terhadap menteri-meneteri yang kerjanya dianggap ‘melempem’.
“Secara umum publik setuju bisa dilakukan perombakan di Kabinet Kerja,” kata Di‎rektur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha, di Jakarta, Minggu (19/4).
Dalam survei itu, jumlah publik yang tak setuju kabinet dirombak hanya 28 persen. 
Kata Hanta, hasil survei lembaganya menunjukkan masyarakat yang tidak puas ingin kabinet Jokowi dirombak. Dari hasil surveinya, ketidakpuasan publik paling tinggi di bidang ekonomi, mencapai 66,6 persen. Lalu disusul bidang hukum sebanyak 55,6 persen, menyusul di bidang keamanan 50,7 persen.
Karena itu, dia menyarankan Jokowi melakukan perombakan kabinet secara ekstrem. “Selain sebagai penyegaran, perombakan dilakukan untuk memperbaiki performa dan kinerja Kabinet Kerja,” ujar dia.
Survei Poltracking Indonesia diperoleh dari 1.200 responden yang merupakan WNI yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Dengan margin of error ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Metode survei wawancara ‎dan tatap muka pada rentang 23-31 Maret 2015. Sumber dana internal yang dihimpun untuk ‎survei publik.

Artikel ini ditulis oleh: