Indonesia menjadi negara ketujuh terburuk dalam kategori ini dengan kisaran 33 persen, sementara Jepang menjadi negara terbaik dengan nyaris tak menyentuh 1 persen. Yang mengejutkan, hanya 26 persen dari responden China mengatakan mereka telah atau pernah melakukan suap.
Namun, 73 persen responden China memperkirakan korupsi di pemerintahannya justru meningkat dalam satu tahun terakhir. Kali ini Indonesia berada di urutan kedua dengan total asumsi 64 persen responden.
Survei tersebut juga menemukan bahwa institusi Kepolisian di negara-negara Asia dianggap sebagai lembaga paling korup, hampir dua per lima responden menilai polisi di negara mereka nyaris seluruhnya korupsi.
Hasil ini diyakini dengan melihat fakta bahwa hampir sepertiga responden di Asia pernah berurusan dengan polisi di tahun sebelumnya, mereka mengaku harus membayar suap untuk memperoleh bantuan maupun menghindari polisi.
“Korupsi ini merusak, karena mendistorsi proses demokrasi, mementingkan urusan pribadi ketimbang masyarakat. Pemerintah harus meneguhkan komitmen mereka secara global dimulai dengan menerapkan undang-undang dan praktek anti-korupsi di tingkat nasional,” tulis laporan itu.
Adapun institusi terkorup di Asia setelah Kepolisian adalah parlemen. Untuk Indonesia, hasil ini sesuai dengan laporan Global Corruption Barometer yang menyebut Dewan Perwakilan Rakyat sebagai lembaga paling korup di Indonesia pada 2016.
(Nelson Nafis)
Artikel ini ditulis oleh:
Nelson Nafis
Eka