“Alasan mereka (responden) karena La Nyalla dengan segudang pengalamannya sebagai pengusaha dan kepemimpinannya di organisasi organisasi nirlaba seperti PSSI, KADIN, HIPMI dan berbagai ormas dan asosiasi akan sangat mampu menciptakan pemerintahan yang bisa memberikan solusi bagi warga Jatim seperti terbukanya lapangan kerja yang lebih luas dan iklim investasi yang kondusif, membuka jaringan pemasaran produk produk Jawa Timur khusus dari sektor UKM ke manca negara, serta meningkatkan kebutuhan akan ketersedian air bersih, fasilitas pendidikan dan Kesehatan yang murah dan terjangkau,” bebernya.
Sementara, lanjutnya, 22,1 persen respoden memilih Tri Rismaharini. Risma dipilih karena pengalamanya sebagai PNS, birokrat dan Walikota Surabaya. Hal itu dinilai akan bisa memperbaiki Kinerja pemerintahan Jawa Timur yang lebih baik, dan pembangunan Inrastruktur di Jawa Timur.
Urutan ketiga diperoleh Khofifah dengan 19,2 persen. Alasan mereka memilih Khofifah karena responden mengaku dia memiliki kemampuan untuk meningkatkan kegiatan kegiatan sosial di masyarakat seperti rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin dan anak jalanan.
Urutan ke empat, tambah Ahmad ditempati oleh Syaifullah Yusuf yang hanya memperoleh 12,3 persen. Gus Ipul dipilih responden karena dinilai akan mampu meneruskan kepemimpinan Sukarwa.
“Sedangkan tiga tokoh lainnya seperti Abdullah Azwar Anas dipilih sebanyak 4,1 Persen, Nurwiyatno hanya dipilih sebanyak 2,1 Persen dan Nurhayati Assegaf 1,4 Persen dan sisanya tidak memilih sebanyak 9,4 Persen,” imbuhnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang