Jakarta, Aktual.co — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan publik menginginkan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak dilakukan satu putaran saja agar segera memberi kepastian politik dan menghemat dana.
“Masyarakat menginginkan pilkada dilangsungkan hanya dalam satu putaran. Sebanyak 53 persen menginginkan pilkada satu putaran saja berapapun persentase kemenangannya. Sisanya yang menyetujui pilkada dilakukan dua putaran hanya sebesar 39,2 persen dan yang tidak tahu sebesar 7,8 persen,” kata peneliti LSI Denny JA, Fitri Hari, di Jakarta, Selasa (10/2).
Fitri mengatakan, publik menginginkan proses pilkada cepat selesai agar pemerintah daerah dapat segera bekerja dan tidak terhambat proses yang berlangsung lama hingga berbulan-bulan jika putaran kedua dilakukan.
Selain itu, proses pilkada yang pendek juga merendam konflik atau jika konflik sudah terjadi, penyelesaiannya dapat lebih cepat dilakukan.
Cara lain untuk mengantisipasi konflik adalah adanya kesepakatan antar calon kepala daerah untuk melakukan satu putaran tanpa penetapan ambang batas.
Selain pilkada satu putaran, survei LSI juga menyebutkan mayoritas masyarakat mendukung diberlakukannya calon independen dalam pilkada, yakni sebesar 55,3 persen, sedangkan yang tidak mendukung sebesar 36,7 persen dan yang tidak menjawab sebesar 8 persen.
Artikel ini ditulis oleh:

















