Jakarta, Aktual.com – Dipertahankannya kader Partai NasDem HM Prasetyo untuk memegang jabatan Jaksa Agung, menuai tanya. Selain soal minimnya prestasi, juga kabar yang menyebut Ketum NasDem Surya Paloh sempat mencak-mencak dengar rencana Presiden Joko Widodo bakal copot Prasetyo.

Sepotong tanya muncul: Apakah Jokowi lebih ‘manut’ Surya Paloh ketimbang Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk urusan reshuffle?

Seperti tidak mau pertanyaan itu berkembang jadi analisa ‘liar’, bantahan dilontarkan Ketua DPP NasDem Irma Suryani.

Klaim dia, kondisinya tidak seperti itu. Partainya sejak awal muncul rumor bakal ada reshuffle tidak pernah menyodorkan nama. Bahkan ketika nama Ferry Mursydan Baldan dikabarkan bakal dicopot, NasDem tidak berusaha memohon kepada presiden untuk dibatalkan.

“Kami persilakan saja kalau memang menurut presiden perlu diganti, ya ‘monggo’ (silahkan),” begitu bantahan Anggota Komisi IX DPR RI itu, dalam acara diskusi di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (28/5).

Sambung dia, NasDem tidak memasalahkan asal pergantian berbasis pada kinerja sehingga memang diperlukan reshuffle kabinet. “Makanya saya bilang kalau penggantinya tidak lebih bagus dari Ferry, kan jawabannya sudah ada,” ujar dia.

Ditekankan kembali olehnya, sejak awal Nasdem tidak mau mendikte Presiden Jokowi dalam urusan memilih menteri di kabinet. “Itu salah satunya juga kenapa pak presiden percaya dengan pak Surya Paloh, karena tidak pernah dikte-dikte presiden,” klaim dia, meski tidak menjelaskan spesifik soal dipertahankannya Prasetyo. (Novrizal sikumbang)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang