“Tidak ada artinya model demokrasi, kalau kita hanya berhenti untuk perbedaan di atas perbedaan. Kalau itu yang menjadi pemahaman, cepat atau lambat kita akan mendapatkan hasil yang mudaratnya lebih banyak dari manfaatnya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Surya Paloh bahkan menyindir maraknya hastag kaus #2019gantiPresiden yang belakangan ini muncul. Bahkan, akibat hastag tersebut sudah muncul gesekan saat pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (car free day) beberapa hari lalu.
“Hari ini sudah bergeser terlalu jauh, kita mudah terprovokasi. Hastag kaus ganti presiden diganti lagi dengan hastag lain. Ini tidak bisa kita artikan dialegtika semata. Semakin terbuang banyak energi kita untuk hal-hal seperti ini,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid