Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan tanggapan terkait protes pemerintah Cina atas penembakan kapal nelayannya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (21/6). Susi menyatakan tembakan peringatan oleh TNI AL terhadap kapal nelayan Cina pada 17 Juni 2016 tersebut sudah sesuai Standar Operasional Prosedur karena kapal Cina telah melanggar perbatasan di perairan Natuna. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pd/16.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti diisukan mengundurkan diri dari kabinet kerja Jokowi-JK. Isu tersebut memantik kabar akan adanya Reshuffle yang akan kembali dilakukan Presiden Joko Widodo.

Namun, belum bisa dipastikan alasan mengapa dirinya hengkang sebagai pembantu Presiden Jokowi. Dari isu yang beredar Susi tengah “cekcok” dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terkait reklamasi.

“Kalo dari komentar Susi kan mungkin ada hal prinsip yang tidak bisa dia jalankan. Masalah Hati nurani mungkin,” ujar Politisi PAN Yandri Susanto saat menanggapi isu tersebut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10).

Menurut Yandri, Susi tak bisa menjalankan sesuatu hal prinsip yang dipahaminya sebagai kebenaran. Sehingga, ia tak lagi merasa nyaman menjadi pembantu presiden.

“Itu barang langka di republik ini. Ada pejabat yang mundur dengan alasan idealisme dan prinsip kebenaran, Saya kira patut diberikan penghargaan dan rasa hormat kita ke bu Susi,” jelas Anggota Komisi II DPR ini.

Lebih lanjut, Yandri menilai, jika Susi benar-benar mengundurkan diri maka menjadi suatu hal yang sangat disesalkan. Pemerintahan, menurutnya, bakal rugi melepas seorang perempuan yang pekerja keras dan berani.

“Bu Susi orang baik dan pekerja. Saya kira rugi kalau bu Susi mundur. Tapi kalau hal prinsip itu enggak bisa dijalankan, ya dia makan hati juga,” katanya.

Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby