Jakarta, Aktual.co — Agenda Trisakti intinya adalah kedaulatan politik, kemandirian ekonomi dan berkepribadian secara budaya. Untuk melakukan itu, maka langkah pertama yang perlu dilakukan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla adalah memastikan kabinetnya sejalan dengan agenda Trisakti. 
Mereka yang dipilih Presiden tidak hanya pandai bicara dan paham soal ekonomi, namun juga mampu menjalankan patriotisme Trisakti. Bukan sekedar menjalankan pembangunan ekonomi dari sisi pertumbuhannya, inflasi keuangan dan statistik ekonomi. 
Demikian disampaikan Ketua Presidium GMNI Twedy Noviady Ginting saat dihubungi, Sabtu (25/10). Menurutnya, kabinet pemerintahan Jokowi-JK harus paham dan mampu melaksanakan arah pembangunan menuju kemandirian. Bukan sebaliknya ekonomi berbasis pasar atau liberal. 
“Mereka akan melakukan berbagai upaya, akan membajak, dibidang energi, pangan, ini yang justru akan menyandera pemerintahan ke depan,” tegasnya. 
Diungkapkan, kemenangan pasangan Jokowi-JK pada pilpres 2014 secara umum dipengaruhi dua faktor. Yakni kekuatan modal dan basis massa. Kedua faktor inilah yang mempengaruhi penyusunan kabinet. Basis massa bisa datang dari partai politik, relawan dan rakyat yang mendambakan Jokowi memimpin Indonesia ke depan. 
Sementara kekuatan modal datang dari mereka yang mempunyai kepentingan ekonomi. Faktor ini tidak bisa dilepaskan dari jaringan internasional yang berupaya memasukkan agendanya dalam pemerintahan ke depan.  
“Posisinya dilematis, tapi Presiden harus punya keberanian, Presiden harus bisa wujudkan kemandirian bangsa. Pak Jokowi bisa menggunakan dukungan besar rakyat Indonesia. Kekuatan ini harus dimanfaatkan betul,” pungkas Twedy.