Jakarta, aktual.com – Salah satu aspek iman yang ditanamkan dalam setiap hati Muslim adalah keyakinan akan datangnya hari kiamat.
Pada hari tersebut, seluruh kegiatan di dunia akan berhenti, dan semua makhluk akan merasa bingung dan penuh tanda tanya mengenai situasi yang mereka alami.
Pada saat itu, akan terlihat perbedaan karakter antara individu yang beriman dan mereka yang tidak beriman dalam suasana yang sangat menegangkan.
Pada saat tersebut, semua orang akan fokus pada diri mereka sendiri dan tidak peduli dengan sesama. Namun, ada satu pribadi manusia yang selalu diharapkan kehadirannya untuk membantu dalam situasi sulit. Itulah Rasulullah SAW, yang akan datang untuk memberikan syafaat kepada umat-umat yang diberkati-Nya.
Karena itu, sebagai seorang Muslim, sangat penting untuk memahami jenis-jenis syafaat yang akan diberikan oleh Rasulullah pada saat Hari Kiamat tiba. Tujuannya adalah agar setiap individu dapat mempersiapkan dirinya dengan harapan menerima salah satu bentuk syafaat tersebut.
Syafaat secara istilah yaitu meminta kebaikan dari seseorang untuk orang lain. Rasulullah Saw sendiri diberikan oleh Allah Swt untuk memberikan syafaat kepada pengikut-pengikutnya, diantaranya:
Pertama, Syafaat al-Uzhmaa
Melalui perantaraan Nabi kita, Muhammad SAW, terdapat suatu bentuk syafaat yang memiliki efek menenangkan pada situasi dan membantu mempercepat proses hisab, mengingat betapa lama kita akan berdiri di tanah lapang saat Hari Kiamat. Syafaat ini hanya bisa diberikan oleh beliau, dan ini disebut sebagai “syafaat uzhma” atau “syafaat paling agung.” Tidak ada yang meragukan keberadaan syafaat uzhma ini.
Kedua, Syafaat untuk memasukkan kaum ke dalam surga tanpa hisab
Dengan tujuan memasukkan orang-orang ke dalam surga tanpa perlu melalui proses hisab. Hal ini juga berlaku khusus untuk Nabi Muhammad Saw, hal ini sebagaimana sabda beliau,
لِكُلِّ نَبِىٍّ دَعْـوَةٌ مُسْـتَجَابَةٌ فَتَعَجَّـلَ كُلُّ نَبِىٍّ دَعْوَتَـهُ وَإِنِّى اخْتَبَأْتُ دَعْـوَتِى شَــفَاعَةً لأُمَّـتِى يَوْمَ الْقِيَـامَـةِ فَهِىَ نَائـِلَةٌ إِنْ شَـاءَ اللَّهُ مَنْ مَـاتَ مِنْ أُمَّـتِى لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا
“Setiap Nabi mempunyai doa yang mustajabah, maka setiap Nabi doanya dikabulkan segera, sedangkan saya menyimpan doaku untuk memberikan syafaat kepada umatku di hari kiamat. Syafaat itu insya Allah diperoleh umatku yang meninggal tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun”.
Ketiga, Syafaat untuk umat Islam yang masuk neraka
Untuk kaum yang ditetapkan masuk neraka, lalu Nabi SAW memberikan syafaat kepada mereka dan kepada siapa saja yang dikehendaki Allah, sampai mereka ditetapkan tidak masuk neraka. Nabi Muhammad Saw bersabda:
يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنَ النَّارِ بِشَفَاعَةِ مُحَمَّدٍ فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّة
“Ada satu kaum akan keluar dari neraka lantaran syafaat Muhammad, lalu mereka masuk surga”.
Keempat, Syafaat untuk ahli maksiat
Bagi orang-orang yang penuh dosa yang telah masuk neraka. Telah datang hadis-hadis shahih dengan mengeluarkan mereka dari neraka lantaran syafaat Nabi Muhammad Saw, seluruh para Nabi as., para malaikat, dan orang-orang shalih dari hamba-hamba Allah yang mukmin. Sebagaimana Sabda Nabi Muhammad Saw,
شَفَاعَتِى لأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِى
“Syafaatku untuk umatku yang ahli dosa besar”.
Kelima, Syafaat untuk menambah derajat
Tentang penambahan derajat di dalam surga untuk ahli surga yang amal-amalnya tidak cukup untuk mencapainya. Nabi Muhammad Saw pemilik wasilah yang paling tinggi kedudukannya di dalam surga.
Waallahu a’lam
(Rizky Zulkarnain)