“Saya juga akan maksimal mengerjakan pembukaan ruas-ruas jalan. Contohnya jalan Mangujaya Muba, Nibung, Muararupit di Kabupaten Muratara. Semua itu untuk menunjang percepatan pembangunan sektor-sektor penting lain seperti pembukaan potensi pariwisata, pertanian, perkebunan rakyat dan lain sebagainya.”
“Dulu waktu saya gubernur, kita mengajukan provinsi Sumsel sebagai lumbung pangan dan energi nasional. Kita dukung dengan perda dan diresmikan oleh presiden saat itu. Sumsel ini kaya. Potensi mineral, batubara dan sumber daya alam lain berlimpah. Kita juga punya lahan luas, potensi pertanian dalam arti luas, pertanian padi, perkebunan karet, sawit, kopi coklat, tebu, kayu manis. Ada juga peternakan, perikanan baik sungai, danau maupun laut. Banyak, banyak yang bisa kita optimalkan.”
Sekilas tentang Syahrial Oesman, ia dikenal sebagai gubernur pelopor. Di bidang olahraga misalnya komplek olah raga internasional Jaka Baring pada awalnya diinisiasi dan dibangun Syahrial, termasuk klub sepakbola terkenal kebanggaan Sumsel Sriwijaya FC, dibangun saat kepemimpinannya dan memperoleh Double Winner pada tahun 2008.
Syahrial juga banyak mendapatkan penghargaan dan berprestasi dalam banyak bidang. Ia mendapat PWI Award tahun 2008 karena berprestasi memajukan daerah serta konsisten mengembangkan dialog keterbukaan kepada publik dan menghormati kemerdekaan pers ia juga mendapat Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional tahun 2002 dan tahun 2007.
Di bidang pembinaan pemuda ia mendapat Piagam Lencana Melati dan Pembina Karang Taruna 2005, jauh sebelumnya ia mendapat Satya Lencana Pembangunan Bidang Koperasi 1995. Puncaknya ia mendapat Bintang Mahaputera Utama pada tahun 2007 yang memberinya hak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di seluruh Indonesia.
[Fadlan Syiam Butho]
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu