Jakarta, aktual.com – Syaitan adalah salah satu makhluk yang menjadi musuh nyata bagi Manusia. Ia akan senantiasa mencoba dan menggoda Manusia agar tidak beribadah dan selalu bermaksiat kepada Allah Swt.
Hal ini sebagaimana Maulana Syekh Yusri Rusydi jelaskan, bahwa syaitan selalu berusaha untuk memberikan kemudharatan kepada umat manusia semenjak manusia itu dilahirkan di muka bumi ini.
Rasulullah Saw sendiri bersabda:
قَالَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ يُولَدُ إِلاَّ وَالشَّيْطَانُ يَمَسُّهُ حِينَ يُولَدُ فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا مِنْ مَسِّ الشَّيْطَانِ إِيَّاهُ إِلاَّ مَرْيَمَ وَابْنَهَا
“Tidaklah dari setiap bayi yang terlahir melainkan syaitan itu menyentuhnya ketika dilahirkan, sehingga bayi itu menangis oleh sebab sentuhan syaitan kepadanya, kecuali Maryam dan anaknya,” (HR. Bukhari).
Tujuan syaitan adalah untuk menyakiti bayi tersebut, sehingga dirinyapun menangis setelah keluar dari rahim ibunya. Akan tetapi Allah Swt dengan karunia-Nya, menjadikan sesuatu yang dimaksudkan oleh syaitan untuk menyakiti anak Adam ini, justru menjadi sebuah kemanfaatan bagi dirinya. Ketika bayi terlahir, maka dirinya harus berpindah system pernafasannya, yaitu melalui paru-paru dan hidung.
“Dimana rongga ini tidak akan terbuka hingga bayi itu menangis, sehingga memicu oksigen untuk masuk ke otak, dan bayi ini bisa hidup sehat dengan sempurna,” tegas syekh Yusri.
Dengan sentuhan syaitan inilah sang bayi menangis, sehingga dengan tangisan inilah dirinya mendapatkan kehidupan yang sempurna. Apabilah bayi ini tidak menangis, maka akan tumbuh tidak sempurna atau bahkan tidak hidup.
Syekh Yusri menambahkan, bahwa sentuhan syaitan ini bukanlah yang dimaksud adalah sentuhan ghuwayah (untuk menyesatkan) sang bayi, karena pada hakikatnya bayi tersebut belumlah menjadi orang yang mukallaf (dibebani syariat islam), sehingga sentuhan yang dimaksud adalah sentuhan secara nyata, yang ditujukan oleh syaitan untuk menyakitinya.
Adapun sayyidah Maryam AS dan Nabi Isa AS, mereka mendapatkan kemuliaan bahwa syaitan tidak mampu untuk menyentuhnya seperti anak Adam yang lain, sebagaimana Allah berfirman:
وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Dan sesungguhnya saya (istri dari Imran) meminta kepada Engkau untuk melindunginya (Maryam) dan keturunannya dari syaitan yang terkutuk,” (QS. Al-Imran: 36).
Wallahu A’lam.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain