Jakarta, aktual.com – Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi menilai bahwa kewajiban adanya PCR dan karantina memberatkan jemaah peserta Umrah.

“Rasanya agak berat dimana protokol kesehatan yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia masih mewajibkan adanya PCR, masih mewajibkan adanya karantina tentunya ini menambah beban biaya bagi calon jemaah Umrah,” ucapnya saat dihubungi tim aktual.com pada Jumat (5/11).

Ia sendiri selaku ketua Sapuhi mengatakan bahwa tidak bisa berbuat banyak selain menyampaikan aspirasi yang datang dari anggota agar bisa dipertimbangkan oleh Pemerintah.

“Selaku Asosiasi kami tidak bisa berbuat banyak kecuali menyampaikan kepada pemerintah terkait dengan kondisi anggota, agar pemerintah bisa mempertimbangkan khususnya mereka yang ingin pergi Umrah,” ucapnya.

Walaupun begitu, ia tetap mengapresiasi Pemerintah karena telah berani untuk memperkirakan pada pertengahan November ini jalan keluar Terkait dengan dibukanya Visa untuk ke Arab Saudi.

“Pemerintah sudah berkerja maksimal khususnya Kemenag memberanikan untuk memperkirakan sekitar pertengahan November ini sudah bisa ada jalan keluar dengan dibukanya Umrah serta mendapatkan Visa ke Arab Saudi,” katanya

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain