Suasana Pembaiatan Tarekat Syadziliyah Maulana Syekh Abdul Mun'im bin Abdul Aziz bin Al Ghumari didampingi Khodim Zawiyah Arraudhah Muhammad Danial Nafis kepada peserta Halaqoh Shufiyah Wa Khotmul Kitab di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat VIII, No 50, Jakarta Selatan pekan lalu 11 hingga 14 Mei 2017. Kajian kitab Al Anwaru Qudsiyah dan Ta'rif Mu'tasi Bi Ahwali Nafsi karya Syekh Abdul Azis bin Muhammad bin Shidiq Al Ghumari Al Hasani QS. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Syaikh ‘Am Thariqah Shiddiqiyah Darqowiyah Syadziliyah, Maulana Syekh Dr. Abdul Mun’iem bin Abdul Aziz Al-Ghumary hafizhahullahu dalam kesempatan Daurah Tasawuf Special yang berlangsung di Villa Zawiyah Arraudhah, Cigombong, Bogor menyampaikan nasehat yang termaktub dalam ‘Rasail Darqawiyah’.

Syaikh Muni’em menjelaskan Syekh Maula Al-Aroby Ad-Darqowi menjelaskan definisi tasawuf dengan akhlak yang mulia menurut para sufi. Inti dari sebuah agama adalah akhlak yg mulia, karena orang yang baik itu bukan dilihat dari sholat yang banyak dan lain-lain, tetapi di lihat dari akhlaknya yang mulia.

“Judul di dalam kitab risalah ini bukan merupakan judul yang dibuat oleh Syekh Maula Al-Aroby Ad-Darqowi akan tetapi yang membuat judulnya adalah orang yang mengumpulkan risalah ini,” ucap beliau.

Tasawwuf Irfani adalah tasawuf yang membahas tentang Allah Swt (Interaksi dengan Allah). Para ulama tidak pernah membicarakan tasawuf ini kepada orang awam, akan tetapi hanya dibicarakan kepada orang-orang khusus. Sedangkan Tasawuf Falsafi adalah tasawuf dibangun diatas keraguan, padahal agama ini dibangun diatas keyakinan bukan diatas keraguan.

Jalur Tarekat yang paling otentik (valid rantai sanadnya) dari seluruh tarekat Syadziliyah adalah jalur dari Imam Maula Al-Aroby Ad-Darqowi melalui gurunya yaitu Syekh Ali Jamal. Syekh Maula Al-Aroby Ad-Darqowi memiliki tarekat yang sempurna dan saling melengkapi.

“Kita banyak menemukan bahwa sufi itu yang tidak melakukan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah dan tidak melakukan sunnah Rasulullah Saw, akan tetapi Syekh Ad-Darqowi menyampaikan bahwa orang yang sedang berjalan di jalan Allah Swt itu harus berjanji akan selalu melaksanakan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah Swt dan Rasulullah Saw,” lanjut beliau.

Syekh Maula Al-Aroby Ad-Darqowi menjelaskan bahwa menjaga kebersihan dan kerapihan diri itu sangat penting sekali, dan juga menyampaikan bahwasanya kita harus menjauhi dari sesuatu yang tidak bermanfaat. Karena pakaian lusuh, kumel, dsb itu tidak ada dalilnya.

“Seorang yang berjalan dijalan Allah Swt akan tetapi ia bodoh dalam syareatnya, lalu bagaimana ia menjalankan syareatnya jika ia beramal tidak dilandasi dengan ilmu maka hal tersebut akan tertolak. Musuh yang paling besar adalah dirinya sendiri apabila ia bisa mengalahkannya maka pintu-pintu hidayah akan terbuka baginya,” terang Syekh Mun’iem.

Syekh Mun’iem juga menyampaikan “Hendaknya bagi seseorang membaca sholawat untuk bersuci baik secara lahiriah (pakaian yang suci, tempat, dan badan) maupun secara batin (menghindari dari dusta, dll). Salah satu fadhilah orang yang banyak membaca sholawat ia akan dijauhi dari godaan syaitan tetapi dengan cara menghadirkan sosok Rasulullah SAw disetiap bacaan nya bukan hanya sekedar membaca saja.”

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain