Orang-orang pun kaget dan bertanya-tanya, “Apa yang kamu ucapkan???”Al Hallaj terus mengulangi ucapan yang sama tanpa perdulikan pertanyaan mereka.
Setelah kejadian tersebut, sebagian orang melaporkan Al Hallaj kepada khalifah pada waktu itu. Sang khalifah, setelah bermusyawarah dengan pembesar lain ia memutuskan untuk menghukum mati Al Hallaj. Padahal mereka masih belum memahami betul apa maksud ucapan tersebut.
Beberapa lama berselang setelah Al Hallaj dieksekusi, saat itu orang-orang masih belum paham apa maksud Al Hallaj mengucapkan hal tersebut. Hingga tiba waktu perbukitan itu digali dan tak disangka,ternyata bukit tersebut memiliki kandungan emas yang banyak.
Dari peristiwa ini orang-orang mulai paham apa maksud dari ucapan Al Hallaj, yaitu mereka terlalu sibuk terlena harta dan urusan duniawi, yang membuat mereka lupa menyibukkan diri untuk menyembah Allah Swt Sang Maha Kuasa.
Kisah ini memberikan ibrah kepada kita agar tidak menilai bahkan menghukumi seseorang secara tiba tiba begitu saja, tanpa mencari tahu apa maksud dari perbuatan dan ucapannya. Karena boleh jadi Allah Swt telah menganugrahi firasat atau ilmu kasyaf kepada seseorang yang Ia kehendaki Nya.
Lihatlah sang sufi Al Hallaj membangunkan akal yang telah tidur terlena harta duniawi dengan bahasa sindiran yang penuh makna dan pemahaman yang dalam. Ucapan boleh jadi menyembah Allah Swt.. Tapi ternyata perbuatan menyembah makhluk nya Allah. Naudzubillahi min zâlik…
Laporan: Abul Fayedh Shufi Amri
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid