Maka kebanyakan dari ihwal Nabi adalah at tafwidh (pasrah diri kepada Allah), karena ini adalah yang lebih sempurna, akan tetapi sifat kasih sayang baginda Nabi terhadap para sahabat menjadikan Nabi berdoa untuk mereka agar diberi hujan ketika terjadi kekeringan.

Lantas bagaimanakah dengan doa itu sendiri? Bukankah doa adalah ibadah. Syekh Yusri mengatakan bahwa hakekat berdoa adalah memenuhi kewajiban Allah sebagai Tuhan untuk dipinta, dan hak dia sebagai seorang hamba untuk menyembahnya.

Berdoa bukan untuk mengingatkan Allah, bukan pula sebagai ketidakridhoa terhadap ketetapan Nya, akan tetapi doa itu sebagai bentuk kefaqirannya terhadap rahmat Allah.
Karena sesungguhnya Allah telah menjadikan kita sebagai seorang hamba, maka selayaknya seorang hamba meminta kepada Tuannya.

Maka semakin perkara itu jelas, kita semakin yakin dengan pilihan Allah untuk kita pada segala sesuatu. Sebagaimana Imam Ghazali RA mengatakan:

“ ليس فى الإمكان أبدع مما كان”

Artinya: “Tidak ada yang lebih indah didunia ini kecuali apa ada“.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid