Adapun yang perlu diingatkan adalah dzat yang mungkin lupa, sedangkan Allah adalah Maha Suci dari sifat lupa.
Sebagaimana telah diriwatkan dalam hadits qudsi bahwasanya:
“يَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ مَنْ شَغَلَهُ الْقُرْآنُ وَذِكْرِى عَنْ مَسْأَلَتِى أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا أُعْطِى السَّائِلِينَ ”
Artinya: “Allah telah berkata “ barang siapa yang disibukan dengan Alqur’an dan dzikir kepada Ku dari meminta dari Ku, maka akan Aku berikan kepadanya lebih dari apa yang saya berikan kepada mereka yang meminta kepada Ku “(HR. Turmudzi).
Maka pada hadits ini dijelaskan, bahwa berdzikir adalah merupakan doa. Syekh Yusri mengatakan, bahwa beliau mengetahui beberapa wali besar, yang mana ketika mereka berdoa, hanyalah sekedar mengangkat tangan tanpa berdoa panjang lebar, yaitu hanya menunjukan kepada Allah atas iftiqor (kefaqirannya) sebagai seorang hamba dari Dzat yang Maha Tahu dan Maha Pengasih kepadanya. Wallahu A’lam.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid