Begitu pula dengan anak dan istri kita, ketika mereka tidak ta’at ataupun melakukan perkara yang tidak diridhai Allah, maka hendaklah kita lihat kembali, rizki apa yang telah kita berikan kepada mereka.
Syekh Yusri mengatakan dalam sebuah pengajiannya, bahwa tarbiyah pertama seorang mukmin untuk anaknya adalah memberinya makanan yang halal. Baginda Nabi SAW telah berwasiat kepada salah satu sahabatnya, dan beliau bersabda:
“يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنْ سُحْتٍ النَّارُ أَوْلَى بِهِ”
Artinya: “Wahai Ka’b bin Ujrah, tidaklah akan masuk sorga orang yang dagingnya tumbuh dari sesuatu yang haram, neraka adalah lebih berhak untuknya “(HR. Ahmad).
Ketika sesuatu yang haram masuk kepada perut seseorang, maka dia akan melakukan perkara yang tidak diridhai Allah, sehingga menjadikan dirinya masuk neraka. Adapun orang yang senantiasa makan halal dan menjaganya, maka dia tidak akan pernah melakukan perkara yang dilarang oleh agama, ataupun ketika Allah menuliskan untuknya sebuah dosa, maka dirinya akan segera tersadar dan bertaubat kepadaNya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid