Pengasuh Masjid dan Madrasah Arraudhah KH Asyari Tafsir (kedua kiri) Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dan Khodimu Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation, Al Akh Muhammad Danial Nafis (keempat kiri) saat ziarah makam Almarhumah Hj Nadhifah Maurisia sebelum mengikuti acara Majelis Ijazah Shalawat, Tahlil dan HaflahMaulid Akbar Nabi Muhammad SAW di Masjid Arraudhah, Desa Tambakasri, Tangkil, Tajinan, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/1/2017). Dalam kesempatan tersebut, Syekh Yusri menjelaskan secara rinci Shalawat Yusriah, dimana Shalawat tersebut merupakan ilham yang beliau dapatkan saat melaksanakan ibadah umroh pada tahun 1432 H. AKTUAL/Tino Oktaviano
Pengasuh Masjid dan Madrasah Arraudhah KH Asyari Tafsir (kedua kiri) Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dan Khodimu Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation, Al Akh Muhammad Danial Nafis (keempat kiri) saat ziarah makam Almarhumah Hj Nadhifah Maurisia sebelum mengikuti acara Majelis Ijazah Shalawat, Tahlil dan HaflahMaulid Akbar Nabi Muhammad SAW di Masjid Arraudhah, Desa Tambakasri, Tangkil, Tajinan, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/1/2017). Dalam kesempatan tersebut, Syekh Yusri menjelaskan secara rinci Shalawat Yusriah, dimana Shalawat tersebut merupakan ilham yang beliau dapatkan saat melaksanakan ibadah umroh pada tahun 1432 H. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah menjelaskan dalam pengajian kitab Shahih Bukharinya, bahwa Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan.

Diantara sifat ihsan ini adalah menahan amarahnya, yaitu sebagaimana dalam firman Allah:

“الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ”

Artinya: “Orang-orang yang menginfakkan dalam keadaan lapang dan kesempitan, orang-orang yang menahan amarahnya, dan orang-orang yang memberi maaf kepada orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat ihsan”(QS. Ali Imran: 134).

Pada ayat ini disebutkan, bahwa orang yang mampu mengendalikan diri ketika ia marah, sehingga tidak melampiaskan kemarahannya, maka ia adalah orang yang diridhai oleh Allah Ta’ala.

Baginda Nabi SAW juga telah memuji orang yang mampu menahan amarahnya, dengan menyebut mereka sebagai orang yang kuat. Sebagaimana Nabi bersabda:

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid