“لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ”
Artinya: “Tidaklah orang yang kuat itu adalah (orang yang menang) dalam berkelahi, akan tetapi orang yang kuat adalah orang mampu menahan dirinya ketika ia marah”(HR. Bukhari).
Suatu hari baginda Nabi SAW didatangi oleh seorang sahabat untuk meminta nasehat, Nabipun berkata: “لَاتَغْضَبْ” yang artinya: “Janganlah marah” hingga berulang kali baginda mengulanginya.
Hal ini menunjukkan betapa penting nasehat ini. karena orang yang marah, maka dia tidak akan pernah menerima perkara yang hak sekalipun. Sebagaimana dia juga akan menolak nasehat, meski dari orang yang paling dirinya hargai.
Sebagaimana dalam hadits diriwayatkan, ketika itu ada seorang sahabat yang sedang marah kemudian Nabi menyuruh sahabat lainnya untuk mengingatkannya membaca ta’awwudz, akan tetapi dia menolaknya, dengan berkata:
“أَتُرَى بِى بَأْسٌ أَمَجْنُونٌ أَنَا اذْهَبْ”
Artinya: “Apakah kamu melihat saya sakit, atau saya gila? Pergi kamu !”(HR. Bukhari). Kemarahannya telah menutup mata hatinya untuk mengambil nasehat Nabi SAW.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid