Sebagaimana hadits lain menjelaskan:

” مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ ”

yang artinya: ” Diantara baiknya islam seseorang adalah ia meninggalkah sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya ” (HR. Turmudzi).

Adapun makna dari kata ” attajassus ” berarti mencari-cari kesalahan dan aib orang lain, yang seharusnya seorang muslim menyibukkan diri untuk mencari kesalahan-kesalahan diri dan memperbaikinya.

Ia lupa dengan aib diri, karena sibuk dengan aib orang lain, sehingga ia tidak pernah menjadi lebih baik.

Dalam hadits ini, Baginda Nabi Saw mengajak umatnya untuk selalu menjaga tali persaudaraan, baik tali hubungan persaudaraan islam maupun kemanusiaan, dan hal-hal yang dilarang pada hadist ini merupakan penyebab adanya perpecahan dan permusuhan.

“Tafsiran dari pada hadits ini yang paling sempurna adalah sirah (sejarah) kehidupan Baginda Nabi Saw”, pungkas Syekh Yusri. Wallahu Ta’ala A’lam.

Laporan: Abdullah Alyusriy

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid