Beliau adalah seorang pendeta dari ahli kitab yang tahu akan khabar Nabi akhir zaman yang akan diutus dari bangsa arab. Kemudian pendeta itu berkata kepada Khadijah, apa yang telah datang kepada suaminya adalah apa yang telah datang kepada Nabi Musa AS dahulu.

Sehingga beliaupun berjanji kepada Nabi, jikalau dirinya masih hidup dan kuat, maka dia akan menolongnya dan membelanya. Kepergian Sayyidah Khadijah kepada Waraqah adalah untuk menenangkan hatinya atas kekhwatirannya kepada sang suami.

Adapun baginda Nabi sendiri sudah tahu dan sangat yakin bahwa dirinya adalah seorang utusan Allah. Dan tidaklah seperti anggapan sebagian orang yang mengatakan bahwa baginda yakin beliau seorang Nabi setelah dapat penjelasan dari Waraqah sang pendeta.

Beliau adalah orang yang mendapatkan titipan salam dari Allah Ta’ala dan malaikat Jibril AS melalui baginda Nabi SAW, sebagaiamana pada hadits dikatakan:

“أَتَى جِبْرِيلُ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ خَدِيجَةُ قَدْ أَتَتْكَ مَعَهَا إِنَاءٌ فِيهِ إِدَامٌ أَوْ طَعَامٌ أَوْ شَرَابٌ فَإِذَا هِىَ أَتَتْكَ فَاقْرَأْ عَلَيْهَا السَّلاَمَ مِنْ رَبِّهَا عَزَّ وَجَلَّ وَمِنِّى”

Artinya: “Telah datang Jibril kepada baginda Nabi SAW kemudian ia berkata : wahai Rasulallah, ini Khadijah akan datang kepadamu dengan membawa wadah yang berisikan lauk atau makanan atau minuman, maka ketika ia datang kepadamu sampaikanlah salam dari Tuhannya Azza wa Jalla dan dari saya “(HR. Bukhari).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid