Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani didampingi Khodimu Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation, Al Akh Muhammad Danial Nafis saat bersilaturahmi dengan volunteer acara Haflah Maulid 2017 di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat VIII, No 50, Jakarta Selatan, Rabu, (25/1/2017) malam. Arraudhah Ihsan Foundation menggelar kegiatan selama 2 hari Insya Allah akan dibacakan dan di khatamkan 2 kitab karya Syekh As Sayyid Abdullah bin Muhammad bin Shidiq Qs Al Ghumari al Hasani, Sabtu (28/1) hingga Minggu (29/1) bertempat di Zawiyah Arraudhah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nabi Sulaiman juga telah menggunakan do’a khusus yang dikaruniakan oleh Allah kepada para Nabi dan RasulNya, dimana Allah akan mengabulkannya sesuai dengan kehendak mereka dan pada waktu yang mereka inginkan. Sebagaimana Allah berfirman:

“قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لا يَنْبَغِي لأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ”

Artinya: “Sulaiman telah berdo’a“ wahai Tuhanku ampunilah aku, dan berikanlah kepadaku kekuasaan yang tidak dimiliki oleh siapapun setelahku, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Memberi“(QS. Sad:35).

Allah Ta’ala telah mengabulkan permintaan Nabi Sulaiman AS, yaitu menjadikannya sebagai seorang raja yang tidak hanya dipatuhi oleh manusia, akan tetapi hewan, angin dan jin juga tunduk kepadanya.

Dimana para jin mendatangkan perhiasan dari bawah laut dan membangun istananya, serta Nabi sulaiman memiliki angin yang siap mengantarnya kemanapun ia kehendaki, yaitu yang dinamakan dengan بساط الريح (awan terbang).

Adapun baginda Nabi SAW lebih memilih untuk menyimpan do’a khusus ini di hari kiamat nanti, yaitu do’a syafaat untuk orang mukmin dari ummatnya yang mereka sudah tidak ada solusi kecuali masuk neraka, oleh karena amal perbuatannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid