Maka dengan syafa’at Nabi mereka akan masuk sorga tanpa disiksa. Ini menunjukkan betapa besar kasih sayang baginda Nabi kepada para umatnya, hingga orang yang ahli maksiat dari mereka pun baginda sayangi.

Baginda Nabi tahu akan fitnah yang akan menimpa para ahli baitnya, yaitu tentang terbunuhnya Imam Hasan dan Imam Husain serta kedzaliman yang akan terjadi pada keturunannya di masa dinasti Umayyah dan Abbasiyyah.
Sebagaimana diriwatkan oleh Imam Ahmad:

“فَقَالَ لِى إِنَّ ابْنَكَ هَذَا حُسَيْنٌ مَقْتُولٌ وَإِنْ شِئْتَ أَرَيْتُكَ مِنْ تُرْبَةِ الأَرْضِ الَّتِى يُقْتَلُ بِهَا قَالَ فَأَخْرَجَ تُرْبَةً حَمْرَاءَ”

Artinya: “Kemudian Malaikat (Jibril AS) berkata kepadaku“ anakmu Husain, akan terbunuh. Dan kalau kamu mau, maka akan saya perlihatkan tanah tempat ia terbunuh” Nabi berkata “ kemudian Jibril mengeluarkan tanah yang berwarna merah itu“(HR. Ahmad).

Meskipun tahu akan hal ini, akan tetapi baginda tidak menggunakan do’a khususnya untuk menyelamatkan para ahli baitnya. Bukankah mereka yang lebih berhak mendapatkan do’a baginda Nabi, karena mereka adalah keturunan serta orang orang yang paling baginda cintai.

Baginda lebih memilih do’a khusus ini di hari kiamat nanti, yaitu untuk para umatnya. Adapun fitnah yang menimpa kepada ahli baitnya, baginda serahkan kepada Allah Ta’ala.

Kehendak Allah untuk menjadikan para ahlu bait Nabi menjadi para pimpinan para syuhada, pimpinan dari para ahli sorga di akhirat nanti.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Turmudzi bahwa baginda Nabi SAW bersabda:

“الْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ سَيِّدَا شَبَابِ أَهْلِ الْجَنَّةِ”

Artinya: “Hasan dan Husain adalah tuan (pemimpin) dari para pemuda ahli sorga“(HR. Turmudzi).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid