Adapun faidah dari pada surat ini, adalah sebagaimana hadist Baginda Nabi Saw, bahwa salah satu sahabat dengan tidak sengaja memasang tendanya di atas sebuah kuburan, kemudian dirinya mendengarkan seseorang yang sedang membaca surat Tabarak (surat Al Mulk) hingga mengkhatamkannya. Lalu sahabat itu pun menghadap kepada sang baginda dan menceritakannya.
Baginda Nabi Saw pun bersabda: ” هِىَ الْمَانِعَةُ هِىَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ” yang artinya :” ia (surat Al Mulk) adalah Al Mani’ah (yang menghalangi dan melindungi), ia adalah Al Munjiah (yang menyelamatkan) dari siksa kubur”(HR. Turmudzi).
Hal ini menunjukkan, bahwa thariqah adalah senantiasa memperhatikan terhadap syariat dan ajaran-ajaran Baginda Nabi Saw, dan tidak menyimpang dan keluar darinya. Sebagaimana imam Syafi’I Ra berkata: “kalau seandainya saja ada orang yang bisa terbang, dan berjalan di atas air, maka saya akan menanyakan tentang amal perbuatannya”.
Tanpa memandang karamah, seorang sufi akan dilihat dari amal perbuatannya, dan bukanlah merupakan sebuah tanda kewalian, apabila dirinya mampu melakukan hal yang diluar kebiasaan, karena bisa jadi hal itu adalah merupakan bantuan syaitan, tegas syekh Yusri dalam pengajian kitab Risalah Qusyairiyyahnya.
Syekh Yusri menasehatkan, agar kita senantiasa untuk konsisten untuk membacanya setiap hari. Beliau menceritakan, bahwa sebagian ulama ada yang membacanya di salah shalat ba’diah isya, dimana rakaat pertama membaca surat Al Waqiah dan pada raka’at kedua membaca surat Al Mulk.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid